4 Cabang Olahraga ini Sering Dijadikan Sasaran untuk Sports Betting | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

4 Cabang Olahraga ini Sering Dijadikan Sasaran untuk Sports Betting

Editor: Redaksi
Selasa, 26 Maret 2024 20:34 WIB

Ilustrasi

BANGSAONLINE.com - Dalam pertandingan olahraga, kemenangan atau kekalahan sebuah kelompok atau individu tidak hanya memiliki dampak bagi diri mereka sendiri, tetapi juga bagi orang lain di sekitarnya.

Misalnya, ketika tim sepak bola kesayangan kalah di kandang sendiri, para penggemar sering kali merasa kecewa, terutama jika ada yang telah sports betting di bandar online.

Di sisi lain, kemenangan seorang atlet dalam olimpiade tidak hanya mengangkat nama negaranya, tetapi juga memberi kebanggaan bagi seluruh bangsa.

Tentu saja, keterikatan emosional ini kadang-kadang memicu keputusan untuk terlibat secara finansial, baik dengan membeli merchandise dari tim favorit maupun dengan terlibat dalam sports betting.

Namun, tidak semua cabang olahraga populer dalam dunia sports betting; berikut adalah empat cabang olahraga yang sering menjadi target sports betting:

Sepak Bola

Sebagai salah satu cabang olahraga terpopuler di dunia, tak aneh jika banyak individu yang melakukan sports betting di dunia sepak bola; mulai dari pertandingan skala lokal hingga acara internasional seperti piala dunia.

Tipenya pun macam-macam. Ada yang berdasarkan siapa tim yang akan menang dan kalah, dan ada juga yang spesifik hingga menang dengan jumlah gol tertentu.

Status sports betting di dunia sepak bola memang legal oleh asosiasinya, walau diatur sangat ketat. Pemain tidak diperbolehkan untuk terlibat sama sekali, termasuk dalam kegiatan mempromosikan layanan sports betting dalam bentuk apapun.

Meskipun begitu, tim sepak bola boleh disponsori oleh perusahaan sports betting, dan ada beberapa yang melakukannya, seperti Chelsea FC, Tottenham Hotspur FC, dan West Ham United FC.

NFL

NFL (National Football League) menjadi sasaran hangat untuk sports betting di Amerika Serikat di negara-negara bagian di mana betting legal. Tak bisa dipungkiri bahwa titik awal legalisasinya dimulai di Nevada, ketika judi dilegalkan pada tahun 1931, walau butuh waktu hingga 10 tahun agar sports betting mencapai status yang sama di negara bagian tersebut.

Menariknya, NFL sendiri hingga tahun 2023 tidak pernah menyatakan secara publik mendukung sports betting. Keputusan ini membuatnya menjadi satu-satunya organisasi olahraga level nasional di Amerika Serikat yang tidak mengesahkan sports betting.

Hal ini cukup kontras dengan kondisi pasar sports betting di Amerika Serikat, di mana persentase betting untuk NFL adalah yang paling besar dibandingkan cabang olahraga lainnya berdasarkan hasil analisis dari Variety Intelligence Platform.

Bola Basket

Bola basket juga sering menjadi pilihan favorit sports betting banyak pihak secara global. Hal ini tak aneh, mengingat status bola basket sebagai cabang olahraga populer keempat di dunia di tahun 2023 menurut analisis SportsPro Media.

Cabang olahraga satu ini juga mendukung sports betting secara aktif, baik melalui NBA (National Basketball Association) maupun NCAA (National Collegiate Athletic Association).

Sports betting bola basket sebenarnya sempat tidak terlalu populer dibandingkan cabang olahraga lainnya sampai era 1980-90an, ketika pemain-pemain ternama seperti Michael Jordan, Larry Bird, dan Magic Johnson mulai menarik perhatian banyak penonton tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi juga dunia.

Momentum ini juga bertepatan dengan mulai berkembangnya internet yang mulai memberikan wadah untuk beroperasinya bookmaker online secara internasional.

Pacuan Kuda

Dari berbagai cabang olahraga yang identik dengan sports betting; tidak ada yang cukup bisa menyaingi pacuan kuda. Bisa dikatakan bahwa sasaran sports betting tertua adalah pacuan kuda.

Catatan sejarah menunjukkan bahwa orang-orang Inggris sudah mulai berpartisipasi sejak abad ke-17 awal. Saat ini, sports betting pacuan kuda sudah lebih diatur dengan ketat dibandingkan pada zaman dulu, sehingga tidak terlalu terhantam banyak skandal seperti misalnya penculikan kuda bernama Shergar di tahun 1983 dan kasus tukar kuda agar memenangkan pertandingan.

Menariknya, sports betting pacuan kuda legal di beberapa negara yang mungkin tidak memperbolehkan betting jenis lain, seperti misalnya di Jepang. Amerika Serikat pun sempat melakukan hal yang sama dengan tidak memperbolehkan sports betting kecuali untuk pacuan kuda sampai tahun 2018, ketika putusan Supreme Court membuat regulasi anti-sports betting tidak lagi berlaku dan membuka pintu untuk legalisasi sports betting di cabang olahraga lainnya.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video