Tekan Kematian Ibu dan Bayi, Ini yang Dilakukan TP PKK dan Dinkes Kota Kediri

Tekan Kematian Ibu dan Bayi, Ini yang Dilakukan TP PKK dan Dinkes Kota Kediri Tim Penggerak PKK Kota Kediri dan petugas dinas kesehatan setempat saat berkunjung ke ibu hamil risiko tinggi. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pendampingan dan pemantauan risiko tinggi terus dilakukan oleh TP bersama dinas kesehatan setempat. Upaya ini rutin dilakukan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi di Kota Kediri.

Ketua TP , Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar, mengintensifkan pendampingan dan pemantuan risiko tinggi. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini risiko tinggi harus lebih dipantau.

“Ini rutin setiap tahun kita lakukan bersama Dinas Kesehatan Kota Kediri. Kita datangi satu per satu risiko tinggi ini untuk menanyakan keadaannya,” ujarnya, Rabu (13/10).

Ia yakin dengan pendampingan dan pemantauan secara rutin, risiko tinggi pada dapat diminimalisir. Pendampingan sejak dini oleh berbagai pihak diharapkan mampu mendeteksi gejala-gejala yang timbul pada untuk segera ditangani

“Kita ingin memastikan ibu- ini kelahirannya sudah terencana. Sejauh ini risiko tinggi para ini masih terkontrol. Ibu hamil ini harus terus dilakukan hingga nanti melahirkan. InsyaAllah kalau didampingi terus nyawa ibu dan bayi akan selamat,” tuturnya.

Ada beberapa faktor yang berpotensi menyebabkan ibu dan bayi meninggal. Selain akibat penyakit bawaan, ada pula yang disebabkan keterlambatan dibawa ke fasilitas kesehatan sehingga perlu kerja sama berbagai pihak.

Program kunjungan kepada risiko tinggi ini telah berjalan lagi setelah terhenti karena kebijakan PPKM bulan Juni lalu. Pada Senin (11/10), pendampingan dan pemantauan dilaksanakan di Kelurahan Bawang, Ngletih, Tempurejo, dan Ketami, lalu pada hari Selasa (12/10) di Kelurahan Banaran, Bangsal, Pesantren, Betet, dan Blabak. 

Para yang berisiko tinggi sudah di-screening oleh bidan yang ada di wilayahnya. Setiap yang memiliki risiko tinggi mendapat pendampingan sejak dini oleh bidan, anggota PKK, dan kader kesehatan. (uji/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO