Anak Yatim Korban Penganiayaan di Gresik, Kini Tinggal di Rumah Kos Sempit Bersama Ibu dan Neneknya

Anak Yatim Korban Penganiayaan di Gresik, Kini Tinggal di Rumah Kos Sempit Bersama Ibu dan Neneknya Bagian kaki korban yang terluka memar.

Hingga saat ini, lanjut Fatimah, kedua cucunya masih sering mengerang kesakitan saat tidur. Dia mengelus dada melihat perlakuan yang diterima kedua cucunya itu dari Panti Asuhan Al Amin.

"Waktu saya lihat sendiri pahanya seperti itu (penuh luka disabet kabel listrik) kok sampai tega seperti itu. Mukuli anak orang yang tidak punya (miskin) kok seperti itu. Saya cuman ngomong dalam hati," ungkap Fatimah.

Fatmah selama ini bekerja serabutan. Kadang sebagai asisten rumah tangga jika dibutuhkan. Ia mengaku memiliki cita-cita kedua cucunya menjadi anak yang berhasil. Namun, yang terjadi malah sebaliknya. Saat dijemput ke panti asuhan kondisi kedua cucunya penuh luka, hingga memar.

"Padahal saya mencubit saja tidak pernah. Saya nangis keinginan cucu saya untuk bisa mendapatkan ilmu supaya pintar malah seperti ini. Kasihan saya elus malah kesakitan teriak sakit," ungkapnya dengan nada sedih.

Dikatakan, kondisi psikis kedua cucunya sudah membaik. Bisa tersenyum kembali dan doyan makan. Hanya saja, di bagian kepala masih merasakan sakit saat disentuh.

"Masih sakit katanya. Kemeng. Sakit Mak. Mas (kakak) bisa lari saat dipukuli, saya nangis," kata Fatimah menirukan cucunya itu.

Menurut Fatimah, saat ini kedua cucunya tidak ingin kembali ke panti asuhan. Keduanya benar-benar trauma dan tidak ingin ke sana lagi. (hud/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Balita Perempuan Disiksa Calon Bapak Tiri':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO