Ke-421 UMKM tersebut adalah UMKM yang berada di wilayah Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo yang terdaftar sebagai anggota Kadin Jatim.
"Sebenarnya jumlah ini masih sangat kecil karena UMKM yang menjadi anggota Kadin di Surabaya saja mencapai sekitar 10 ribu UMKM. Belum daerah lain," ujar Fitra.
Untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan, Kadin Jatim tidak membuka pendaftaran secara terbuka di lokasi vaksinasi. Kadin Jatim telah melakukan pendataan sebelum pelaksanaan vaksinasi.
"Kalau dilakukan pengumuman secara terbuka, kami khawatir terjadi kerumunan karena animo masyarakat saat ini sangat tinggi dan juga vaksinasi ini kami peruntukkan bagi UMKM anggota Kadin Jatim dan karyawan mereka," tandasnya.
"Target kami selanjutnya bisa melakukan program vaksinasi serupa kepada 800 orang hingga seribu orang. Karena kami sudah memiliki model," katanya.
Terkait vaksinasi gotong royong yang dikhususkan bagi pekerja, Fitra menegaskan hingga hari ini masih belum terlaksana karena vaksin belum siap.
"Untuk vaksinasi gotong royong, kami sangat berharap bisa dilakukan percepatan. Jangan ditahan. Karena sampai sekarang kenyataannya belum terealisasi. Kalau kapasitas biofarma dinilai kurang, ya BUMN lain kan bisa difungsikan. Sekarang perusahaan yang sudah daftar ini bertanya kepada Kadin. Sebab yang sudah didaftarkan di vaksinasi gotong royong tidak bisa didaftarkan ke mana-mana," jelasnya panjang lebar. (nf/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News