Sementara itu, Sekretaris Presidium Pusat AYSI H. Mujtahidur Ridho mengundang para santri untuk bergabung dengan AYSI untuk pengembangan dakwah digital. "Caranya mudah, silakan isi form link pendaftaran AYSI: https://forms.gle/ZzgYmj5Z2XPDmgap6. Kalau sudah diisi, nantinya Tim Presidium AYSI akan melakukan verifikasi guna mendapatkan nomor keanggotaan. Pendaftaran tidak dipungut biaya alias gratis," katanya.
Saat peluncuran AYSI (22/6/2021), Ketua Umum PBNU K.H. Said Aqil Sirodj mengapresiasi kelahiran AYSI yang diluncurkan bersamaan dengan Haul ke-50 Virtual K.H. Abd. Wahab Chasbullah itu.
"Sekarang, kita memasuki era 5.0 atau era peradaban digital yang gaya hidupnya itu dengan ketergantungan terhadap teknologi, maka kita juga harus kejar. Alhamdulillah, ada AYSI, saya terharu dan bersyukur, jadi kita nggak ketinggalan," katanya.
Dalam Haul ke-50 K.H. Abd Wahab Chasbullah yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo (daring) dan Gubernur Jatim Khofifah (luring) itu, K.H. Said Aqil Sirodj mengingatkan hal penting dalam era peradaban digital adalah menjaga karakter, karena masyarakat menghadapi tantangan "borderless" (tanpa batas).
"Karakter itu penting, karena era peradaban digital itu dipenuhi dengan narasi radikalisme, liberalisme, sekulerisme, ateisme yang bisa masuk dengan berbagai platform dan kecanggihan. Itu perang peradaban yang bukan perang fisik, tapi kolonialisme baru yang harus dimenangkan dengan digital talent dan cyber army serta karakter yang kuat," katanya.
Era peradaban digital itu ditandai dengan "perang" nonfisik yakni perang kebudayaan pop (film, musik, gim, animasi), perang digital (konten/database), perang biologis (perang vaksin), dan perang energi, makanan, air, dan sebagainya. "Itu sulit dilawan tanpa kesiapan karakter dan kemampuan digital NU untuk meraih kemenangan peradaban," katanya. (mdr/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News