Berdasarkan pantauan BANGSAONLINE.com, saat ini kondisi daerah Arosbaya terlihat sepi dan masyarakat mulai mematuhi protokol kesehatan, seperti menggunakan masker saat beraktivitas. Bahkan, aktivitas pasar tidak begitu ramai. Beberapa warung tutup, Alfamart tutup, dan layanan bank juga ditutup.
Keadaan ini diakui Bilal inisiatif dari masyarakat untuk mengurangi penularan. Sebab, dirinya mengaku dari tim satgas kecamatan tidak pernah menginstruksikan menutup usaha. Namun, mengimbau untuk tertib protokol kesehatan.
"Kita tidak menyuruh mereka untuk menutup usaha, karena itu adalah perputaran ekonomi masyarakat. Tapi mereka inisiatif sendiri untuk melindungi diri dan karyawan di saat kondisi seperti saat ini," jelasnya.
Bilal mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, tidak resah dan mematuhi protokol kesehatan, guna memutus rantai penyebaran Covid-19.
Sementara Kepala Puskesmas Arosbaya dr. Anita Oktavia menyampaikan, sejak 3 Mei hingga 9 Juni, total ada sebanyak 178 kasus Covid-19 di Arosbaya. Rinciannya, meninggal 18, makes meninggal 1 orang (dalam wilayah), dan 1 orang lagi nakes meninggal (domisili Klampis).
"Total nakes PKM Arosbaya confirm ada 29 orang. Keterangannya 20 orang isolasi di PKM Arosbaya, 2 orang dirawat di rumah sakit, 2 orang isolasi di rumah, 3 orang isolasi di rumah (luar wilayah) dan 2 lainnya meninggal dunia. Sedangkan masyarakat umum yang isolasi mandiri sebanyak 118 orang yang di diklat 13 orang," pungkasnya. (ida/uzi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News