Haul ke-4, ​Empat Hikmah Tarbawi Abah Hasyim Muzadi

Haul ke-4, ​Empat Hikmah Tarbawi Abah Hasyim Muzadi KH Ahmad Hasyim Muzadi. foto: ist.

Ketiga, jabatan sebagai realisasi sifat nabawi amanah. Abah Hasyim adalah sosok yang sejak muda hingga akhir usia, senantiasa dipercaya berbagai kalangan untuk menjadi tampuk pimpinan organisasi. Warga Nahdlatul Ulama mempercaya beliau dari tingkat Ranting hingga Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) selama dua periode. Ulama dunia mempercaya beliau sebagai Sekjen ICIS (International Conference of Islamic Scholars) yang fokus perjuangannya diidentikkan dengan Komite Hijaz ala KH. Wahab Hasbullah yang mempromosikan Islam moderat ke dunia internasional, terutama di tengah terpaan paham ekstremis ala Wahabi dan HTI; serta paham liberalis ala JIL.

Saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Abah Hasyim kerap dipercaya untuk menjadi “pemadam kebakaran” yang bertugas memediasi maupun membantu upaya perdamaian di tengah konflik yang melanda umat muslim di tingkat nasional (seperti Syiah-Sunni di Madura) maupun tingkat internasional (seperti Syiah-Sunni di Iran dan Lebanon), termasuk konflik antara umat muslim dengan non-muslim (seperti Islam-Budha di Thailand). Pada penghujung usia pun, Abah Hasyim dipercaya sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) oleh Presiden Jokowi. Lebih dari itu, forum masyarakat dunia juga mempercaya beliau sebagai Presiden World Conference on Religion for Peace (WRCP).

Pusparagam jabatan yang diemban tersebut, senantiasa dijawab oleh Abah Hasyim Muzadi dengan segudang prestasi yang menjadi legacy beliau hingga kini. Misalnya, Abah Hasyim merupakan inisiator PCINU (Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama) yang menampung warga NU diaspora di mancanegara. Pemikiran-pemikiran beliau terkait Islam Rahmatan lil ‘Alamin pun masih menggema hingga kini, terutama melalui para murid beliau yang menjadi civitas akademika di Al-Hikam Malang dan Al-Hikam Depok; serta para “murid ideolog” beliau yang tersebar di berbagai penjuru negeri. Pada akhirnya, kiprah beliau diapresiasi masyarakat dunia sebagai peringkat ke-18 dari 500 tokoh muslim paling berpengaruh di dunia yang dirilis tahun 2009.

Keempat, religius-moralis sebagai representasi sifat nabawi shiddiq. Kendati tidak beliau mengetahui secara mendalam kehidupan Abah Hasyim dari aspek spiritual dan moral; setidaknya banyak indikator yang menunjukkan beliau adalah profil insan yang religius sekaligus moralis. Abah Hasyim pernah bercerita bahwa beliau mengamalkan puasa selama 1000 hari (sekitar 3 tahun) atas perintah guru spiritual beliau. Ini contoh perilaku religius. Di sisi lain, selama menjadi santri beliau, saya pribadi tidak pernah menjumpai perkataan, sikap maupun perbuatan Abah Hasyim yang tergolong “fazhzhan ghalizh al-qalb” (kasar dan keras hati) yang membuat para santri menjauh. Justru seringkali menjumpai perkataan, sikap dan perbuatan beliau yang tergolong “linta lahum” (lemah lembut), sehingga membuat para santri ‘kerasan’ dan nyaman dekat beliau.

Ini semua sebatas pemaknaan pribadi saya kepada Abah Hasyim. Tentu masih banyak celah yang bisa diisi oleh siapapun yang mengagumi beliau dan bermaksud menapak-tilasi jejak perjuangan beliau untuk meninggikan kalimat Ilahi melalui jalur Islam Rahmatan lil ‘Alamin yang beliau gariskan.

Sebagai penutup, semoga Allah SWT senantiasa memberikan tambahan derajat mulia kepada Abah Hasyim Muzadi; bersanding dengan para guru beliau yang mulia. Lahumul fatihah….

Malang, 16 Maret 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pastor Sindir Kiai Poligami, Ini Respon Cerdas dan Jenaka KH A Hasyim Muzadi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO