Jadikan Februari Sebagai Bulan Donor Plasma, Pemkot Ajak Arek Suroboyo Wani Donor

Jadikan Februari Sebagai Bulan Donor Plasma, Pemkot Ajak Arek Suroboyo Wani Donor Plt. Wali Kota Whisnu bersama Forpimda Surabaya saat melihat proses screening para ASN penyitas Covid-19. foto: YUDI A/ HARIAN BANGSA

"Makanya, ketika berkoordinasi dengan IDI (Ikatan Dokter Indonesia), mereka juga menyarankan bahwa pemberian plasma konvalesen itu diberikan pada saat kondisi pasien sedang, bukan dalam kondisi berat. Dengan cara itu, diharapkan bisa semakin menyelamatkan banyak jiwa,” imbuhnya.

Ia juga mengaku bersyukur sekaligus bangga sebagai arek Suroboyo karena ternyata donor plasma di Surabaya tertinggi di Indonesia. Bahkan, sampai saat ini sudah sekitar 5.000 kantong plasma konvalesen yang disalurkan, baik di Surabaya maupun seluruh daerah Indonesia.

“Dengan 5.000 kantong yang kita salurkan itu, berarti hampir 5.000 jiwa saudara-saudara kita yang bisa kita bantu untuk sembuh dari Covid-19, tentu ini membuat kita bangga,” tegasnya.

Makanya, Whisnu juga menyampaikan terima kasih banyak kepada para penyintas Covid-19 di Surabaya yang telah bersedia untuk mendonorkan plasma konvalesennya, termasuk jajaran pemkot yang telah bersedia mengikuti screening pada kesempatan ini.

Ia juga meminta maaf jika masih ada warga yang masih tertunda untuk melakukan donor plasmanya. “Ini akan terus kami lakukan ke depannya dan yang pasti gerakan ini akan terus kita masifkan,” katanya.

M. Sholehuddin Al-Ghozali, salah satu staf Kominfo yang mengikuti screening donor plasma ini mengaku terpanggil untuk mendonorkan plasma konvalesennya demi membantu warga yang terkena Covid-19.

Bahkan, ia juga mengajak para penyintas lainnya untuk bersama-sama berpartisipasi mendonorkan plasmanya tersebut. “Jadi, ini murni panggilan hati demi kemanusiaan. Mudah-mudahan dengan plasma saya ini bisa membantu saudara-saudara kita yang masih berjuang untuk sembuh dari Covid-19,” pungkasnya. (ian/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Sambisari dan Manukan Kulon Menolak Sekolah Dijadikan Tempat Isolasi Pasien Corona':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO