LKNU dan STIKES NU Tuban Terus Galakkan Program 'TB Cepat'

LKNU dan STIKES NU Tuban Terus Galakkan Program H. Miftahul Munir, SKM,M.Kes Pengurus LKNU yang sekaligus Ketua STIKES NU Tubansaat melakukan penandatangan kesepakatan penanganan TB di Tuban yang disaksikan oleh bupati tuban dan dinkes Tuban. (Suwandi/BangsaOnline)

TUBAN (BangsaOnline) - Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama () dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (STIKES) NU Tuban terus menggalakkan program Community Empowerment Of People Against Tubercolosis (TB CEPAT) untuk wilayah Tuban. Hal itu dilakukan, karena lembaga tersebut sedang berupaya untuk mensukseskan pengurangan angka pengidap TB di Kabupaten Tuban dengan jalan meningkatkan kesadaran tentang TB.

“Program TB CEPAT adalah kerjasama antara USAID sebuah Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika dengan Kementrian Kesehatan RI dan dilaksanakan oleh tiga organisasi mitra Indonesia yaitu Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama ( ) , Jaringan Kesehatan Masyarakat ( JKM ) dan Katolik Roma Keuskupan Timika ( RCD ), dan Alhamdulillah kami dipercya sehingga bisa meneruskan program ini yang sudah dilakukan sejak 2008 lalu,” ungkap H. Miftahul Munir, SKM,M.Kes Pengurus yang sekaligus Ketua STIKES NU Tuban ketika ditemui Harian Bangsa diacara lounching kegiatan TB CEPAT di gedung Korpri, Tuban, Rabu (11/2).

Menurutnya, program tersebut tidak hanya dilakukan oleh dan STIKES NU, namun juga melibatkan Dinas Kesehatan Tuban. Bahkan, dari sendiri kini telah memiliki sebanyak 60 kader yang siap melakukan pendampingan terkait TB kepada masyarakat. Selain itu, kader tersebut juga siap mendukung pasien TB dalam mencapai akses seluas-luasnya. Mulai pelayanan diagnosis, perawatan dan pengobatan TB sedini mungkin dengan melalui pemberdayaan masyarakat.

“Sampai ditahun 2015 ini kami sudah menangani 15 kecamatan, kalau dulu hanya 13 kecamatan. Tapi untuk tahun ini kami dapat tambahan 2 kecamtan lagi. Untuk kecamatan yang belum tersentuh TB yaitu kecamatan yang berada daerah dipinggiran. Seperti Senori, Jatirogo, Kenduruan, Singgahan dan Parengan,”terangnya.

Senada disampaiakan, Ketua Pusat, dr. Imam Rasyidi mengatakan, sebenarnya posisi NU sebagai organisasi agama islam terbesar di Indonesia menjadi penting dalam memberikan wawasan dan himbauan terhadap bahayanya penyakit TB. Sebab, pnderita TB bisa saja dialami oleh warga nahdliyin, karena mengingat di Indonesia warga nahdliyinya cukup banyak.

“Bukan tidak mungkin bahwa penderita TB adalah warga nahdliyin. Sebab jumlahnya warga nahdliyin di indonesia ini cukup banyak. Maka dari itu, peran disini adalah berperan aktif memberantas TB, contoh salah satunya dengan cara membuat panduan khotbah yang disisipi dengan pengetahuan tentang kesehatan seperti TB maupun yang lainnya,” bebernya.

Sementara itu, Bupati Tuban, H.Fathul Huda yang hadir dalam launching tersebut memberikan apresiasi kepada dan STIKES NU karena sudah membantu pemerintah dalam rangka meningkatkan kesehatan di Tuban khususnya dalam menangani TB. Selain itu, dengan keberadaan program TB CEPAT ini diharapkan bisa membantu pemerintah dalam hal ini dinas kesehatan membangun generasi masa depan yang sehat.

“Semoga program TB CEPAT ini bisa membantu pemerintah dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat, dan Alhamdulillah saat ini Tuban nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sudah bagus,” ujar mantan tanfidiyah PCNU Tuban ini.

Diketahui, pada kegiatan ini juga disertai dengan penandatangan kesepakatan penanganan TB di Kabupaten Tuban antara dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban. Selain dihadiri Bupati Tuban, H.Fathul Huda, acara launching TB CEPAT juga dihadiri Wakil Bupati Tuban, Dandim 0811 Tuban, Pusat dan Tuban, Sekjen PBNU dr. Syahrizal Syarif, USAID, Camat, Kepala Rumah Sakit, Puskesmas, Ormas dan Kader TB Cepat Kabupaten Tuban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO