​Covid-19 di Tuban Tinggi, Ketua DPRD: Masyarakat Belum Patuhi Prokes

​Covid-19 di Tuban Tinggi, Ketua DPRD: Masyarakat Belum Patuhi Prokes Ketua DPRD Tuban M. Miyadi. (foto: ist)

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban M. Miyadi angkat bicara terkait tingginya angka konfirmasi positif Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) di Kabupaten Tuban.

Miyadi mengatakan, tingginya lonjakan kasus Covid-19 baru dalam beberapa hari terakhir ini diduga karena masyarakat belum sepenuhnya mematuhi penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Selain itu, pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak juga sedikit banyak mempengaruhi peningkatan Covid-19 di Tuban.

"Saya sudah memperkirakan, setelah pelaksanaan pilkada lonjakan Covid-19 akan meningkat, dan itu ternyata benar, sehingga Tuban menjadi zona merah karena dalam sehari konfirmasi baru 30 orang lebih dan 2 orang meninggal dunia," ujar Miyadi saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Selasa (22/12/2020).

Pria asal Montong ini menambahkan, lonjakan konfirmasi positif baru, terjadi cukup tinggi di Tuban. Jika penerapan protokol kesehatan tidak dipatuhi seutuhnya oleh masyarakat, secara otomatis peningkatan penularan virus ini akan terus terjadi di Kabupaten Tuban.

Oleh karena itu, dirinya meminta Satgas Covid-19 dan masyarakat secara umum untuk terus mematuhi prokes dengan menerapkan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak).

"Asumsi saya lonjakan ini karena imbas pilkada dan yang paling parah karena warga kita belum sepenuh hati mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Masih banyak masyarakat yang belum sadar dan patuh prokes Covid-19," tegasnya.

Berdasarkan peta penyebaran Covid-19 Kabupaten Tuban, jumlah konfirmasi positif sebanyak 1.416 orang, dengan rincian 852 orang sembuh, 421 orang dirawat, dan 143 orang meninggal dunia. (gun/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO