Tim Advokasi Niat Tuding Mobdin Dibarter untuk Kampanye, Begini Bantahan Kabag Perlengkapan

Tim Advokasi Niat Tuding Mobdin Dibarter untuk Kampanye, Begini Bantahan Kabag Perlengkapan Ketua Harian Tim Advokasi Niat, Irfan Choirie, S.H. menunjukkan foto mobdin milik Pemkab Gresik jenis Toyota Innova dan mobil milik Agung jenis Mitsubishi Pajero. Irfan menuduh mobdin Innova itu dibarter dengan Pajero untuk keperluan kampanye salah satu paslon. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

Sementara Kepala Bagian Perlengkapan Pemkab Gresik, Sukardi membantah adanya barter mobdin jenis Toyota Innova yang dipakai Wabup Moh. Qosim dengan mobil jenis Mitsubishi Pajero Sport milik kontraktor Agung. 

"Tidak benar itu. Tak ada mobil dinas yang dibawa kontraktor yang pernah dipakai Pak Wabup. Semua mobil dinas yang tak terpakai kedinasan di gudang Pemkab Gresik semua," ungkap Sukardi.

Sukardi juga membantah kalau mobil dinas yang dituduhkan Ketua Harian Tim Advokasi Niat, Irfan Choirie dengan plat merah nopol W 1538 AP pernah dipakai Asisten I, Hari Surjono (almarhum). "Mobil yang pernah dipakai alrmarhum (Hari Surjono) ada di gudang. Mobdinnya bukan itu plat nomornya. Plat nomornya W 1438 AP," terang Sukardi.

Sukardi juga mengungkapkan bahwa mobil jenis Pajero Sport yang dipakai Cabup Moh. Qosim itu miliknya sendiri. "Itu mobil milik Pak Qosim sendiri. Bukan mobil barter milik kontraktor Agung," ungkapnya.

Sementara Dian Agung Wicaksono mengaku tidak tahu menahu soal mobil dinas plat merah nopol W 1538 AP yang dituduhkan Tim Advokasi Niat Irfan Choirie. "Saya tak pakai mobil yang dituduhkan. Saya tak pernah barter mobil Pajero dengan mobil dinas Innova yang pernah dipakai Pak Qosim," kata Agung kepada wartawan. "Saya sekarang bekerja pakai mobil Avanza," imbuhnya.

Hanya, Agung mengakui bahwa dia pernah menjual mobil jenis Mitsubishi Pajero kepada Wabup Qosim. Agung kemudian mengungkapkan awal mula penjualan mobil tersebut. Pada awal bulan September 2020, dirinya memperpanjang surat kendarannya tersebut. Kemudian, mobil Pajero itu ditawar wabup.

"Saat transaksi saya tawarkan Rp 380 juta. Lalu Pak Qosim menawar 325 juta. Akhirnya, kena Rp 350 juta," ungkapnya. "Saya jual Pajero untuk bayar tanah," sambungnya.

Sementara Cabup Moh. Qosim hingga berita ini diturunkan belum memberikan klarifikasi soal tuduhan Ketua Harian Tim Advokasi Niat, Irfan Choirie terkait barter mobdin Toyota dengan Pajero untuk kampanye. (hud/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO