Punya Prospektif Tinggi, BHS Bakal Kembangkan Peternakan Ayam Hias

Punya Prospektif Tinggi, BHS Bakal Kembangkan Peternakan Ayam Hias POTENSI: Bambang Haryo Soekartono (BHS) mengunjungi usaha ternak ayam hias di Desa Entalsewu, Buduran, Kamis (27/8). foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE

"Pemberian diskon khusus peternak Sidoarjo itu akan mendorong hias, ayam petelor, dan ayam pedaging mendapatkan keuntungan yang cukup," tegas alumnus ITS Surabaya ini.

Dijelaskan BHS, persoalan lainnya, minimnya dokter hewan. Menurut dia, bukan hanya dokter hewan yang ahli dalam peternakan ayam, akan tetapi juga dokter hewan yang ahli menangani ternak kambing dan sapi. Apalagi, di Sidoarjo belum ada perguruan tinggi yang memiliki fakultas kedokteran hewan, meski Sidoarjo sebagai kabupaten agraris dan industri.

BHS berencana menggelar even untuk mendorong tumbuhnya usaha ternak ayam hias di Sidoarjo. "Nanti saya akan membuat tradisi lomba dan kontes ayam cantik dan ayam bersuara merdu, agar menaikkan kembali geliat warga beternak ayam hias hingga ayam petelor dan pedaging. Lombanya bisa rutin agar bisa menjadi tradisi warga Sidoarjo sekaligus bisa menikmati suara ayam dalam waktu cukup lama," jlentreh BHS.

Sementara hias, Akhwan Fanani mengaku usahanya itu dirintisnya sejak tujuh tahun lalu. Hal itu bermula dari hobinya memelihara ayam. Saat ini, pria yang akrab dipanggil Wawan ini sudah beternak berbagai ayam hias.

Di antaranya ayam sumatera, kate, serama, poland, cemani, hutan (merah, hijau dan kelabu), ayam gaok (Madura) serta ayam onagadori (Jepang). Wawan mengaku hasil ternaknya tersebut dijualnya secara online.

"Rata-rata harganya Rp 1,5 juta sampai Rp 5,5 juta per ekor. Tergantung panjang ekor dan usianya. Kelemahan di Sidoarjo tidak ada komunitas dan wadahnya sehingga hampir tidak ada pameran soal ayam hias," ungkap Wawan. (sta/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO