Pekan Ini, Perang Mesir Melawan Turki Diprediksi Pecah Terkait Konflik Libya

Pekan Ini, Perang Mesir Melawan Turki Diprediksi Pecah Terkait Konflik Libya ?Tentara setia kepada Pemerintah (GNA) saat berlatih, di selatan Tripoli. Foto: AFP via Getty Images

Pada hari Senin, menteri pertahanan Qatar, Khalid bin Mohammad al Attiyah, menteri pertahanan Turki Hulusi Akar dan menteri dalam negeri Libya Fathi Bashagha berunding di Ankara, atas konflik yang akan terjadi.

Turki membanjiri Libya dengan senjata, menerbangkan pesawat transportasi ke pangkalan udara al-Watiya."Ini tidak seperti apa pun yang pernah saya lihat dalam hidup saya," kata Yoruk Isik, seorang analis intelijen sumber terbuka yang memonitor pergerakan kapal dan pesawat Turki.

Rekaman video yang diposting di internet menunjukkan konvoi truk yang penuh dengan pejuang GNA dari Misrata terdekat dan kota-kota lain menuju Abugrein, yang berjarak sekitar 90 menit dari Sirte. Media Turki melaporkan penyebaran beberapa peluncur roket T-122 Sakarya dan sistem anti-pesawat Korkut di luar Sirte.

menghadapi tantangan logistik yang lebih berat. Perbatasan timurnya terletak satu hari perjalanan panjang dari kota. Jet tempur jarak jauh akan memiliki keterbatasan bahan bakar dan bahan utilitas, demi dukungan kepada pasukan darat.

Parlemen yang berbasis di timur Libya, yang berada di bawah kekuasaan Haftar, menyambut baik intervensi potensial . Tetapi Sisi sangat mengisyaratkan bahwa ancaman intervensi militer dimaksudkan untuk mencegah serbuan yang didukung Turki, ke Sirte dan kota selatan Jufra, titik api lain dalam konfrontasi.

"Saya tidak berpikir bahwa akan berperang," kata Karim Salem, seorang ahli Libya di Pusat Kairo untuk Studi Hak Asasi Manusia, sebuah organisasi advokasi yang berbasis di Jenewa. "Bahkan jika tentara memasuki timur, mereka tidak akan berkonfrontasi. Untuk saat ini, ini adalah cara untuk mendorong dari kedua belah pihak bahwa Sirte dan Jufra, tanpa kehadiran militer. "

Tetapi pasukan yang setia pada GNA mengatakan berulang kali siap memasuki Sirte, dengan pejabat senior secara terbuka menyatakan bahwa mereka hanya menunggu lampu hijau dari Turki. Pejabat di Ankara telah bernegosiasi dengan Moskow untuk penarikan tentara bayaran Rusia yang diduga dikerahkan ke Sirte dan Jufra, tetapi pembicaraan tampaknya menemui jalan buntu. (

Sumber: independent.co.uk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO