KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Merespons laporan masyarakat terkait wajib rapid test bagi peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang diselenggarakan di Surabaya, Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar membuat kebijakan untuk memberikan rapid test gratis bagi siswa yang masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT). Sementara untuk calon mahasiswa dari keluarga mampu atau tidak masuk dalam BDT, mendapatkan keringanan biaya.
"Silakan bagi calon mahasiswa cek langsung ke situs tkpk.kedirikota.go.id/cari_bdt. Kalau memang datanya masuk BDT, maka datang langsung ke RSUD Gambiran mulai besok (Minggu, 5 Juli 2020), kami rapid test gratis untuk syarat ikut UTBK di Kota Surabaya," kata Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, Sabtu (4/7/2020).
BACA JUGA:
- Semarak Ramadan, DWP UP Dispendik Kota Kediri Berbagi ke 180 Anak Yatim dan 231 Dhuafa
- PJ Wali Kota Kediri Tinjau Animo Masyarakat di Hari Terakhir OPM
- Pj Wali Kota Kediri Pastikan Pengendalian Harga saat OPM di Kelurahan Pocanan
- Antisipasi Daging Sapi Glonggong dan DKPP Kota Kediri Lakukan Sidak di Pasar Setono Betek
Menurut wali kota, kalau datangnya jam kerja, maka langsung saja menuju loket IGD. Tapi kalau datang tidak pada jam kerja bisa ke loket pendaftaran rawat jalan. Kalau bingung tanya satpam.
Menambahkan pernyataan Wali Kota Kediri, Direktur RSUD Gambiran, dr. Fauzan Adima, M.Kes., menyatakan bahwa kebijakan ini berlaku hanya bagi warga dengan KTP Kota Kediri.
"Untuk warga yang tidak masuk BDT dan ber-KTP Kota Kediri tetap kami beri diskon, biaya rapid test hanya Rp 200.000. Syaratnya membawa KTP, Kartu KIS atau Jamkesda," ujar Fauzan Adima yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri itu. (uji/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News