Khofifah menjelaskan, Sidoarjo juga bisa mereplikasi Lumbung Pangan yang ada di dalam Kampung Tangguh tersebut. Keberadaan Lumbung Pangan diwujudkan lewat kemandirian pangan di tingkat RW yang digerakkan oleh relawan, dan warga setempat. "Lumbung pangan tersebut menyediakan sembako mulai beras, minyak goreng hingga gula. Stok lumbung pangan sebagai kesiap siagaan pangan disiapkan gratis untuk warga terdampak di RW terkait," terangnya.
Orang nomer satu di jajaran Pemprov Jatim tersebut berharap, agar seluruh stakeholder di Sidoarjo melakukan langkah-langkah yang lebih detail dan terukur agar penyebaran Covid-19 bisa di turunkan dan dihentikan secara signifikan. "Jadi titik klaster mana saja di Sidoarjo harus dilakukan tracing lebih luas, detail, dan mendalam, serta layanan yang lebih masif lagi," jelasnya.
Pihaknya meyakini, apabila semakin cepat suatu daerah dilakukan tes maupun tracing dan cepat di-treatment, pasien akan cepat sembuh. Oleh karenanya, peta titik klaster yang ada di Sidoarjo perlu dicek bersama sekaligus penyiapan format yang memungkinkan mengawinkan antara posko Covid yang ada di desa milik Sidoarjo dengan kampung tangguh versi Malang.
"Nantinya kampung tangguh di Surabaya akan diinisiasi oleh tim asistensi dari Kodam V Brawijaya yang dikomandani oleh para kolonel kolonel. Sedangkan, jajaran dari Polda akan menyiapkan tim pengampu yang akan dikomandani langsung oleh Wakapolda Jatim. Mudah mudahan selesai proses di Surabaya akan bisa di replicate oleh daerah lain seperti Sidoarjo," tegas mantan menteri sosial tersebut.
Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin merespons baik. Ia mengatakan, Pemkab Sidoarjo berkomitmen untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini secara masif. Bahkan, jajaran kepolisian, TNI, dan aparat desa melakukan operasi besar besaran pada jam PSBB. Begitu juga dengan sanksi sosial bagi pelanggar juga akan diberlakukan pada esok hari (17/5).
Pihaknya menegaskan, bahwa pandemi Covid-19 ini penyebarannya bisa dihentikan jika mampu menjaga pertahanan yang ada di desa. Bahkan, pihaknya telah mempersiapkan form keterangan bagi masyarakat yang akan melakukan kegiatan darurat diluar rumah. "Kami yakin, jika ketika kita bisa menjaga desa maka penyebaran Covid-19 tidak akan meluas," katanya.
Turut mendampingi kunjungan kerja Gubernur Khofifah antara lain Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi, Ketua Gugus Tracing Covid-19 dr. Kohar Hari Santosa dan Kadis PMD Yasin (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News