Sosialisasi di Pasar Pucang, Risma Tata Ulang Sejumlah Lapak Pedagang

Sosialisasi di Pasar Pucang, Risma Tata Ulang Sejumlah Lapak Pedagang Wali Kota Risma saat blusukan ke Pasar Pucang menyosialisasikan PSBB. foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Menjelang diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali melakukan sosialisasi ke pasar-pasar. Setelah kemarin berlangsung di Pasar Genteng Kecematan Genteng, hari ini Risma melanjutkan sosialisasi di Pasar Pucang Anom, Jalan Pucang Anom, Kecamatan Gubeng Surabaya, Minggu (26/4).

Risma yang tiba di Pasar Pucang Anom sekitar pukul 12.00 WIB ini langsung meneliti satu per satu stan beserta jarak pedagang satu dengan yang lain di lorong bagian buah. Sekitar 15 menit, ia pun langsung bergeser menuju lorong bagian pakaian.

Di sini, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu memberikan beberapa arahan. Salah satunya adalah menggeser pedagang pakaian yang ada di pinggir lorong menjadi di tengah.

“Jadi begini, yang tengah diisi penjual. Biar tidak gerombol dengan pedagang toko. Jadi pembeli-pembelinya bisa di pinggir-pinggir jalannya,” kata Risma mencontohkan ke jajarannya.

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro menambahkan, fungsi memindahkan pedagang sedikit maju ke tengah agar pedagang tidak berhadap-hadapan satu dengan pedagang lainnya atau saling membelakangi.

"Itu arahan Bu Wali untuk Pasar Pucang ini. Untuk penataan buahnya sudah bagus. Mereka sudah berselang-seling dan tidak berhadapan,” kata Hebi seusai sosialisasi.

Sesuai dengan protokol Covid-19, ia memastikan agar para pedagang dan pengunjung pasar tetap menggunakan masker. Menurutnya, jika ada warga yang tidak menggunakan masker baik pedagang atau pun pembeli, mereka dilarang masuk pasar. Selain itu nantinya, pasar-pasar tersebut akan dilakukan pemantauan setiap hari.

“Kita sudah koordinasi dengan Pak Dirut Pasar dan Camat untuk memantau sesuai dengan protokol. Kita antisipasi untuk PSBB yang akan dimulai Selasa (28/4),” jelasnya.

Tidak lupa, Hebi menuturkan, setiap pasar juga disiapkan alat pengukur suhu tubuh oleh petugas yang berada di pasar tersebut. “Semua yang masuk pasar dicek suhu tubuhnya. Lebih dari 38 derajat dilarang masuk,” tuturnya. (ian/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO