SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pandemi covid-19 yang berpengaruh pada banyak sektor ekonomi membuat Pemerintah Provinsi Jawa Timur mempercepat pemberian santunan kepada para Seniman dan Juru Pelihara Cagar Budaya di Jatim.
Pemberian tali asih yang biasanya diserahkan di akhir bulan puasa Ramadhan itu, kali ini justru diberikan menjelang memasuki bulan Ramadlan. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberikan.secara simbolik kepada perwakilan seniman dan budayawan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (19/4) sore.
BACA JUGA:
- Viral Pertunangan Balita di Sampang, BKKBN Jatim Turun Tangan, Berikut Kisah Sebenarnya
- Pesan Pj Gubernur Jatim saat Dampingi Menteri ATR/BPN Serahkan Sertifikat Tanah Rumah Peribadatan
- Adhy Karyono Apresiasi Peran PKK Turunkan Prevalensi Stunting di Jawa Timur
- Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Optimis Prabowo-Gibran Menang
Didampingi Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, dan Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, orang nomor satu di Jatim itu memberikan santunan berupa bingkisan dan uang tunai masing-masing sebesar Rp. 1.000.000 untuk setiap seniman dan Rp. 1.050.000 untuk setiap Juru Pelihara Cagar Budaya.
Adapun total seniman yang mendapatkan tali asih kali ini sebanyak 750 orang. Sedang Juru Pelihara Cagar Budaya sebanyak 240 orang seluruh Jatim. Penyerahan simbolis dilakukan di Grahadi dengan mengundang beberapa perwakilan seniman dan juru pelihara budaya.
Saat memberikan tali asih secara simbolis kepada 16 seniman dan 5 Juru Pelihara Cagar Budaya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa prihatinnya.
Pasalnya, penyerahan tali asih yang diberikan Pemprov Jatim kali ini tak semeriah tahun-tahun sebelumnya.
"Dulu meriah, tapi hari ini karena saling menjaga dan melindungi maka pemberian tali asih dilakukan dengan perwakilan. Tapi sambung rasa ini memberikan makna yang sangat dalam. Untuk itu, salam hormat kami tolong disampaikan kepada semua seniman dan Juru penjaga cagar budaya," katanya.
Kendati dalam suasana memprihatinkan, mantan Menteri Sosial RI itu memastikan bahwa Pemprov Jatim akan terus peduli terhadap para Seniman dan Juru Penjaga Cagar Budaya.
"Kami memang tidak bisa mengundang semuanya, karena regulasinya begitu. Semoga tidak mengurangi makna silaturrahim kita. Tetap dekat di hati meski jauh di ujung sana ," jelasnya.