Cegah Corona, Pemkab Gresik Semprotkan 21 Ribu Liter Disinfektan Hingga Bagi-bagi Masker Gratis

Cegah Corona, Pemkab Gresik Semprotkan 21 Ribu Liter Disinfektan Hingga Bagi-bagi Masker Gratis Wabup Moh. Qosim saat memasang masker kepada pedagang es dawet di Pasar Gresik, Rabu (25/3). foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemkab Gresik terus bergerak secara masif untuk mencegah sebaran virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Gresik. Di antaranya dengan melakukan penyemprotan sebanyak 21.000 liter obat disinfektan dan bagi-bagi masker secara gratis di sejumlah tempat umum, Rabu (25/3).

Penyemprotan disinfektan dan bagi-bagi masker dipimpin langsung oleh Wabup  Moh. Qosim didampingi Ketua Tim Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Nadlif, Kepala Dispol PP Abu Hasan, Kepala BPBD Tarso Sagito, Asisten III Hari Suryono, Asisten I Tursilowanto Harijogi, Kabag Humas dan Protokoler Reza Pahlevi, dan sejumlah OPD.

Ada sejumlah tempat umum yang disemprot disinfektan mengggunkan mobil pemadam kebakaran (Damkar) Dispol PP. Antara lain, Terminal Bunder, Jalan Dr. Sutomo, Jalan Usma Sadar, Pasar Gresik di Jalan Samanhudi, Jalan HOS Cokroaminoto, Jalan Raden Santri, Jalan KH. Wachid Hasyim, Jalan Pahlawan, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Arif Rahman Hakim, Nippon Paint, dan sejumlah jalan umum lainnya.

Sementara ribuan masker dibagikan Wabup Qosim secara gratis di Pasar Gresik dan sejumlah tempat yang jadi titik bertemunya masyarakat.

Wabup menyatakan, gerakan penyemprotan 21.000 liter cairan disinfektan sebagai upaya Pemkab Gresik untuk mencegah sabaran virus Corona (Covid-19).

Wabup mengungkapkan, hingga Rabu (25/3) ini masyarakat Gresik yang dinyatakan orang dalam risiko (ODR) Corona mencapai 662 orang. Sementara orang dalam pantauan (ODP) sebanyak 40 orang, dan pasien dalam pengawasan (PDP) 9 orang.

"Memang ada kenaikan dari hari sebelumnya. Makanya, Pemkab Gresik makin intens melakukan pencegahan," jelasnya didampingi Kabag Humas dan Protokoler Reza Pahlevi.

Wabup Qosim bersyukur, meski tren jumlah ODR, ODP, dan PDP naik, namun sejauh ini belum ada yang terkonfirmasi positif Corona di Gresik. "Untuk itu, saya mengajak masyarakat berdoa agar Gresik tak ada positif Corona," ujarnya.

Pada kesempatan ini, Wabup juga mengungkapkan terkait langkanya masker di pasaran. Kalau pun ada, harganya naik berkali lipat hingga Rp 800 ribu per boks.

"Untuk itu, dalam kegiatan penyemprotan disinfektan ini kami juga bagi-bagi masker gratis untuk masyarakat. Mulai abang becak, pedagang pasar, PKL, ojek, dan lainnya. Ini untuk menjaga mereka agar tidak terserang Corona saat mencari nafkah," terangnya.

Wabup mengimbau kepada masyarakat untuk mematuhi imbauan pemerintah untuk mencegah sebaran Corona. Di antaranya, tidak melakukan kegiatan dengan mendatangkan atau mengumpulkan massa.

"Resepsi pernikahan dengan menghadirkan undangan banyak harus dihindari. Di pernikahan itu kan ada akad nikah. Akad nikah dulu aja, resepsi dengan mendatangkan massa dihindari dulu untuk mencegah Corona," katanya.

Wabup juga meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) agar menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) bagi dokter maupun perawat untuk melindungi mereka dari paparan Corona. Mengingat, telah banyak korban tenaga medis yang meninggal dampak tertular Corona ketika menangani pasien.

"Kemarin Prof. dokter Amin Prihasto meninggal terkena Corona, termasuk dokter yang ke-9 menghadap Allah. Mari kita doakan pahlawan kesehatan ini agar mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT," pungkasnya.

Sementara Ketua Tim Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Pemkab Gresik, Nadlif menambahkan, penyemprotan disinfektan akan diperluas ke tempat ibadah, seperti masjid, gereja, pura, dan tempat lain. "Ini sebagai langkah kami untuk mencegah sebaran Cerona di Kabupaten Gresik," pungkasnya. (hud/dur)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO