PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Pemberlakuan Car Free Month atau bebas dari suara bising kendaraan kembali dibuka di kawasan kaldera Gunung Bromo. Dibukanya kembali Car Free Month tersebut sejak 24 Februari 2020 kemarin.
“Sejak 24 Januari lalu, kawasan lautan pasir ditutup untuk semua jenis kendaraan. Baik roda dua maupun empat,” ujar Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Sarif Hidayat kepada wartawan, Selasa (25/2).
BACA JUGA:
- Libur Nataru, Polres Probolinggo Pertebal Pengamanan Wisata Gunung Bromo
- Bromo jadi Taman Nasional Tercantik di Dunia, Begini Ungkapkan Kegembiraan Gubernur Khofifah
- Gubernur Khofifah Resmikan Saluran Pipanisasi untuk 6.472 Warga Terdampak Karhutla Bromo
- Perbaikan Pipanisasi 4 Desa Terdampak Karhutla Gunung Bromo Rampung, Ribuan Warga Tersenyum Lega
Penutupan terhadap lautan pasir itu merupakan kesepakatan bersama. Seperti TNBTS, para pelaku usaha, dan sejumlah pihak yang terkait.
“Diberlakukannya Car Free Month itu karena adanya ritual Kapitu warga Tengger. Sehingga kita harus menghormatinya,” tandasnya.
Bupati Probolinggo, Hj. Tantriana Sari menjelaskan, dampak positif selama diberlakukannya Car Free Month, pengunjung wisata Bromo semakin meningkat. Bahkan, dengan bebasnya asap dan suara bising kendaraan itu sangat terasa manfaatnya.
“Seperti udara di gunung Bromo semakin terasa sangat segar. Karena bebas dari asap kendaraan. Itu bisa kita rasakan,” katanya.
Tak hanya itu, hamparan lautan pasir terlihat bersih dan tak ada lagi beton-beton retak yang diakibatkan kendaraan jip yang masuk di kawasan itu.
“Kalau perlu nanti pemberlakuan Car Free Month ini kita berlakukan secara kontinyu. Karena dampak positifnya sangat terasa,” katanya. (prb1/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News