Tingkatkan Skill, 50 Pengrajin Sepatu Kota Mojokerto Ikuti Diklat 3 in 1

Tingkatkan Skill, 50 Pengrajin Sepatu Kota Mojokerto Ikuti Diklat 3 in 1 Wakil Wali Kota Mojokerto Ahmad Rizal Zakaria bersama Kepala BDI Yogya, Kepala Aprisindo Jatim, serta Kepala Disperindag saat pembukaan diklat.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta dan Aprisindo serta Komite Pengusaha Alas Kaki menggelar Diklat 3 in 1 Berbasis Kompetensi Jahit Upper Alas Kaki Angkatan XXVI di Gedung IKM Alas Kaki Disperindag Kota Mojokerto, Selasa 18 Februari 2020.

Sebagai Narasumber, didatangkan Tevi Dwi Kurniaty, S.I.P., M.Si., Kepala Balai Diklat Industri Yogyakarta. Dalam paparannya, ia menyampaikan bahwa industri alas kaki merupakan salah satu industri yang mampu menyerap banyak tenaga kerja. Selain itu juga dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mampu menyumbang devisa ekspor non-migas yang cukup signifikan.

Banyaknya investasi dibuktikan dengan berdirinya perusahaan sepatu besar di Indonesia dan tentunya perusahaan tersebut mampu menyerap puluhan ribu tenaga kerja yang terampil.

Namun, ia menegaskan pertumbuhan industri alas kaki memerlukan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional. Salah satu indikator SDM yang profesional adalah memiliki spesialisasi keahlian dan memiliki kompetensi sehingga setelah lulus mampu mengisi kebutuhan sektor industri.

Untuk itu, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri Kementerian Perindustrian, melalui Balai Diklat Industri Yogyakarta menyelenggerakan program pendidikan (Diklat) 3 in 1 Berbasis kompetensi Jahit Upper Alas Kaki Angkatan XXVI yang bertempat di Gedung IKM Alas Kaki Disperindag Kota Mojokerto, mulai tanggal 18 Februari sampai dengan 11 Maret 2020.

Kegiatan tersebut, diikuti sebanyak 50 peserta dari Paguyuban Pengrajin Sepatu Kota Mojokerto. Peserta yang telah lulus dalam tes diklat ini mendapatkan sertifikat untuk bekerja di suatu perusahaan persepatuan.

Adapun tujuan diklat ini untuk memberikan bekal kemampuan softkill dan hardskill tenaga kerja yang siap bekerja sebagai operator produksi di industri alas kaki. Di samping itu, untuk menyiapkan tenaga kerja tersertifikasi yang kompeten dan memiliki daya saing.

Diharapkan pula, semua peserta mampu mengikuti prosedur keselamatan dan kesehatan kerja, serta dapat melakukan proses jahit alas kaki dengan menggunakan mesin jahit, pemeliharaan mesin jahit secara rutin, menerapkan etika dan loyalitas kerja, serta dapat berkomunikasi dengan baik ditempat kerjanya.

Ruby, Kepala Disperindag Kota Mojokerto mengatakan, pihaknya terus bekerja secara maksimal untuk memajukan maupun meningkatkan tingkat pertumbuhan perekonomian bagi para pelaku IKM di seluruh Kota Mojokerto.

"Melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan Disperindag, para pelaku IKM supaya dapat meningkatkan hasil produksinya serta laris di pasar dalam maupun luar daerah," ungkap Pak Ruby sapaan akrabnya, Selasa (18/2). (ris)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO