Karenanya, peningkatan sumber daya manusia (SDM) masyarakat Bojonegoro menjadi sangat penting dan mendesak, sebelum sumber daya migas yang dimiliki Bojonegoro mulai menipis.
"Apalagi kalau lihat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bojonegoro saat ini masih rendah, peringkatnya sama rendahnya dengan peringkat anggaran urusan pendidikan di luar transfer daerah, yakin urutan ke-26 dari 38 kabupaten dan kota di Jatim," jelas Awe.
Ia pun mencontohkan, ada beberapa ‘PR’ besar yang harus ditangani Pemda Bojonegoro di sektor pendidikan. Di antaranya permasalahan anak putus sekolah, pemerataan kualitas fasilitas sekolah maupun pendidik, banyaknya ruang kelas yang kondisinya rusak ringan maupun rusak berat, nilai rasio guru, sertifikasi lembaga dan pendidik, dan lain sebagainya.
"Pemerataan kualitas sekolah, baik kualitas tenaga pendidik maupun fasilitas sekolah, seperti media pembelajaran, perpustakaan, dan lain-lain," imbuhnya.
Ia berharap agar Pemkab Bojonegoro meningkatkan kualitas pembangunan sektor pendidikan, melakukan pemetaan akar permasalahan sektor pendidikan serta kebutuhan prioritasnya dan tidak kalah penting adalah dukungan anggaran untuk mewujudkan pemerataan kualitas sekolah, baik tenaga pendidik mapun fasilitas sekolah, baik di desa maupun di kota.
"Anggaran program urusan pendidikan harus ditingkatkan guna meningkatkan kualitas pembangunan sektor pendidikan di daerah, serta muwujudkan SDM yang unggul," pungkasnya. (eky/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News