Dana BOS Bangkalan Lambat Cair, Ini Alasan Kadisdik

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudyaan (Kadisdik) Dr. Bambang Budi Mustika, M.M., merespon isu masyarakat terkait lambatnya pencairan dana bantuan operational sekolah (BOS).

Menurut Kadisdik, sejak tahun 2017, pencairan BOS memang selalu terealisasi di akhir bulan setiap triwulannya. "Namun perlu diketahui, bahwa dana BOS itu sumber dananya dari APBN, sedangkan yang melaksanakan transaksi pembayaran oleh provinsi. Jadi makanisme pencairan dana BOS itu dari pusat, setelah itu masuk ke kas daerah provinsi, baru dicairkan masuk ke rekening masing-masing sekolah di Jawa Timur, termasuk SD, SMP dan SMA, bukan hanya Bangkalan saja. Jadi tidak ada dana BOS yang markir di rekening Disdik, apalagi di rekening Kadisdik," jelas Bambang saat ditemui bangsaonline.com di kantornya, Jumat (10/01).

Bambang mengungkapkan, memang ada dana BOS yang dicairkan di awal seperti di Yogyakarta dan Kota Surabaya, karena daerah tersebut pendapatan asli daerahnya besar, sehingga bisa menyubsidi BOS yang belum cair.

"Sementara dana BOS yang dicairkan Kabupaten Bangkalan sebesar Rp 17 milar per tiga bulan, tidak mungkin ditalangi Pemkab Bangkalan lebih dulu, karena PAD kita rendah," katanya.

"Yang jelas, Disdik ingin sekali agar pencairan dana BOS dicairkan di awal agar dana tersebut dapat digunakan oleh sekolah segera mungkin, mengingat dana BOS betul-betul dibutuhkan oleh sekolah," jelas Kadisdik.

"Yang perlu diluruskan, jangan punya asumsi bahwa dana BOS itu untuk siswa, BOS itu untuk operasional sekolah, tidak ada untuk siswa, di antaranya buat gaji guru, buku wajib, dan pembangunan. Dan itu semua sudah ada porsinya sesuai aturan. Beda dengan Kota Surabaya dan Yogyakarta, karena ada tambah bantuan operasional sekolah daerah (Bosda)," pungkasnya. (uzi/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News