Proyek Rp 3 Miliar Acak Kadul, 'Sandera' Warga Satu RT

Proyek Rp 3 Miliar Acak Kadul, Proyek pembuatan saluran air di Lingkungan Kedungsari meresahkan warga. Anggaran mencapai miliaran rupiah, tapi pekerjaan tak tuntas. foto: YUDI EP/ BANGSAONLINE

KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Lagi-lagi masyarakat jadi korban proyek kisruh. Gara-gara proyek drainase dan peningkatan jalan yang tak tuntas, warga di Lingkungan Kedungsari, RT 1 RW 3, Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, tersandera.

Sejumlah warga kini tak bisa beraktivitas normal lantaran drainase baru yang berada di tengah jalan di lingkungan tersebut ditinggal medak oleh rekanan Pokja Pemkot .

Celakanya lagi, sejak adanya saluran baru ini beberapa rumah warga terancam terkena banjir tiap hujan tiba. Pasalnya, pelaksana tak meneruskan pekerjaan pembuatan saluran baru berukuran setengah meter tersebut ke drainase yang terletak di jalan raya Kedungsari. Saluran U-Gutter-nya pun masih dibiarkan melongo. Praktis, air meluap ke jalanan dan hampir memenuhi rumah warga akibat saluran lama yang sempit belum dikerjakan.

Yang lebih mengerikan lagi, kualitas material U-Gutter yang digunakan dipertanyakan. Sebab, baru beberapa bulan, banyak U-Ditch yang sudah rusak. Untuk pavingisasi pun demikian, pelaksana hanya menumpuk begitu saja paving yang lama.

Tak hanya itu, dua kontraktor proyek tahun 2019 tersebut sama-sama gagal menuntaskan garapannya karena masa pelaksanaan sama-sama habis.

Tidak ada papan informasi proyek di tempat tersebut. Namun dari informasi yang didapat awak media, proyek tersebut dikerjakan oleh CV Dut P dengan nilai kontrak Rp 2 miliar lebih. Rekanan tersebut mendapat pekerjaan membuat saluran drainase dengan U-Gutter. Sedangkan untuk pekerjaan peningkatan jalan aspal dan paving, dipegang oleh CV Risk J dengan kontrak senilai Rp 1 miliar lebih.

Soal besaran kedua proyek yang bersumber dari dana kelurahan tersebut, masih belum terkonfirmasi. Sebab, baik Lurah Gunung Gedangan Achmad Fathoni maupun Sekretaris Kelurahan tidak berada ditempat ketika ditemui. Menurut beberapa stafnya, Lurah tengah mengikuti paparan hukum bersama Kejaksaan dan KPK di Surabaya. Sedangkan Seklur tidak masuk kerja karena sakit.

Lihat juga video 'Pandemi, Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Ajak Anggotanya Peduli Sesama':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO