TUBAN, BANGSAONLINE.com - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Tuban mengaku bahwa ketersediaan blangko KTP elektronik tidak sesuai jumlah permohonan yang ada. Sebab, stok blangko yang dikirim dari pusat jumlahnya terbatas.
"Jadi karena stoknya terbatas, jadi kami memohon maklum kepada masyarakat," ujar Kepala Bidang (Kabid) Kependudukan Disdukcapil Tuban, Yoeliani Endang Poerwati, SSos kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (8/1)
BACA JUGA:
- Nama 19 Kata Bocah di Tuban, Ternyata Pemberian Sang Paman, ini Asal-usulnya
- Punya Nama 19 Suku Kata, Bocah di Tuban Kesulitan Urus Akta Lahir, Orang Tua Bersurat ke Presiden
- Sekitar 10 Ribu Lebih Warga Tuban Belum Punya KTP, Disdukcapil Kebut Perekaman
- Jelang Pilkada, Disdukcapil Tuban Kebut Perekaman e-KTP Hingga Turun ke Desa-Desa
Ia menambahkan, sepanjang blangko KTP elektrobik belum tersedia maka untuk keperluan berbagai urusan menggunakan surat keterangan (Suket) pengganti KTP Elektronik yang berlaku 6 bulan. Selama blangko belum ada atau KTP belum jadi maka suket dapat diperpanjang kembali.
"Agar masyarakat tidak bolak balik ke dinas untuk menanyakan KTP Elektronik, silahkan menghubungi dinas kependudukan dan pencatatatan sipil di telpon (0356) 321785," ungkap Yuli, sapaan akrabnya.
Yuli menjelaskan, keterlambatan cetak KTP elektronik bukan karena gangguan teknis yang berada di kantor. Melainkan, pengadaannya secara aturan menjadi kewenangan pemerintah pusat sesuai Undang-undang nomor 24 tahun 2013. Karena terjadi permasalahan di pustabterkait ketersedian blangko, sehingga berdampak di Kabupaten atau Kota se-Indonesia.
"Permasalahan blangko KTP ini sudah dialami seluruh Dukcapil se-Indonesia. Sebab, setiap daerah blangkonya dibatasi, jadi ya bertahap. Kecuali Kartu Identiras Anak kita masih banyak stok blangkonya," beber Yuli. (wan/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News