Petani Jagung di Tuban Kian Kelimpungan: Ikhlas Saja, Ini Risiko jadi Petani

Petani Jagung di Tuban Kian Kelimpungan: Ikhlas Saja, Ini Risiko jadi Petani Jagung yang baru ditanam milik petani di Tuban sudah layu akibat hujan tak kunjung turun.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Nasib petani sebagai soko guru negara rupanya tak selalu beruntung. Setelah beberapa tempat tanaman jagung yang hampir panen diserang tikus, kini derita harus dialami kembali oleh mereka.

Potensi hujan yang tidak merata dengan intensitas yang rendah menjadi bencana tersendiri untuk petani dengan sawah tadah hujan, khususnya bagi mereka yang telah menanam benih jagungnya pada awal Nopember lalu.

Seperti yang dialami Kasmadi warga Desa Jarorejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban ini. Ia terancam merugi jutaan rupiah karena puluhan kilogram benih yang telah ditanam hampir mati karena kurangnya air.

“Hampir 20 kg benih jagung yang telah saya tanam, perkiraan dua hektare,” ujarnya.

Pihaknya bersama dengan warga lainya menanam jagung saat hujan pertama pada permulaan November. Sejak sejak itu, hujan tak lagi turun.

“Sudah dua minggu tak ada hujan, ini (jagung, red) terancam mati. Semoga saja segera ada hujan. Setidaknya tertolong lah meski tak maksimal,” keluhnya.

Hal serupa dikeluhkan Subroto (40), warga Desa Temayang. Ia mengeluhkan iklim yang tidak menentu dan sulitnya hujan. Selain itu, petani yang lain pun merasakan sudah tak punya harapan lagi terhadap tanaman jagungnya yang terlanjur ditanam.

“Sudah mati, kalaupun hujan saat ini sudah tidak tertolong. Ikhlas saja, ini risiko jadi petani,” ucap Broto terangnya. (tb1/gun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO