​Baznas dan Bupati Tuban Luncurkan Program Batik Ramah Lingkungan

​Baznas dan Bupati Tuban Luncurkan Program Batik Ramah Lingkungan Bupati Tuban menerima kenang-kenangan dari Ketua Baznas Kabupaten Tuban.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Bupati H. Fathul Huda bersama Badan Amil dan Zakat Nasional (Baznas) Pusat dan Provinsi Jawa Timur serta Baznas Kabupaten Tuban meluncurkan Eco Fashion Community (EFC) ‘Putri Berdikari Batik’ di Desa Sumurgung, Tuban, Kamis (24/10/2019).

Sebelum meluncurkan program ini, bupati bersama perwakilan Baznas Pusat dan Jatim melaksanakan penanaman pohon yang akan dijadikan pewarna alami pada batik. Selain itu, mengunjungi salah satu rumah produksi batik ramah lingkungan milik warga.

Ia mengatakan, program yang diadakan oleh Baznas selaras dengan kebijakan dalam upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat. 

Program ini menjadi stimulan bagi masyarakat untuk terus berdaya dan mengembangkan ekonominya. Diharapkan program pemberdayaan ini dapat dikelola dengan profesional sehingga mampu meningkatkan perekonomian warga.

“Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas terselenggaranya program ini bagi warga desa Sumurgung,” ungkapnya.

Terkait konsep pengrajin batik berkonsep ramah lingkungan, bupati menyatakan, langkah tersebut dapat mengurangi limbah selama proses produksi batik. Sisa tumbuhan yang digunakan sebagai pewarna alami dapat diolah kembali menjadi kompos.

"Sehingga dapat mengatasi pencemaran lingkungan yang mungkin muncul,” imbuhnya.

Huda, sapaan akrab bupati menargetkan pada tahun 2020, dapat menerima zakat hingga Rp 10 miliar. Jumlah tersebut terbilang realistis mengingat di tahun 2019 telah dapat menerima zakat hingga Rp 9 miliar. Tidak hanya itu, sinergitas antara dan Baznas serta stakeholder lain dapat semakin menyejahterakan masyarakat di Bumi Wali.

"Kami optimis Baznas ke depan semakin baik," papar Huda.

Sementara itu, Perwakilan Baznas Pusat, Nana Mintarti menerangkan program EFC ini merupakan program pemberdayaan masyarakat dengan konsep Zakat Community Development (ZCD). Program ini ditujukan kepada pengrajin batik di desa Sumurgung dengan total penerima sebanyak 30 KK.

"Harapannya, program ini dapat memberdayakan masyarakat yang semula Mustahiq (orang-orang yang berhak menerima zakat) menjadi Muzakki (orang yang dikenai kewajiban membayar zakat atas kepemilikan harta)," terangnya.

Baznas Pusat berharap dukungan terkait pemasaran produk batik. Selain itu, dapat dipamerkan pada World Zakat Forum tahun 2019 yang diikuti 30 negara pada 5-7 November di Bogor.

"Kami apresiasi atas perkembangan Baznas Kabupaten Tuban. Saat ini, Baznas juga tengah mengembangkan Qurban Berdayakan Desa. juga akan mengembangkan Balai Ternak yang akan dikelola masyarakat," paparnya. (wan/ian) 

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO