SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah Indar Parawansa membeberkan potensi investasi Jawa Timur di depan 115 investor dalam acara Gala Dinner Annual Economic Gathering of Indonesia (AEGIS) 2019 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (12/10) malam.
Dalam acara tersebut, Khofifah memaparkan berbagai peluang investasi unggulan di sektor industri, pertanian, perikanan, pariwisata, pertambangan dan sektor energi, dan berbagai sektor lain dari 38 kabupaten/kota di Jatim, serta kawasan ekonomi khusus (KEK) Singasari, Kabupaten Malang.
BACA JUGA:
- Pj Gubernur Jatim Terima Simbolis Bantuan Baja Ringan untuk Pemulihan Pascagempa di Bawean
- Prevalensi Stunting Jatim Terus Turun, Khofifah Ajak Semua Pihak Tekan hingga Angka 14 Persen
- Pj Gubernur Jatim Safari Ramadan di Kota Kediri, Beri Santunan Anak Yatim dan Gelar Pasar Murah
- Wartawan Grahadi dan Khofifah Gelar Buka Puasa Bersama Anak Yatim
"Jawa Timur merupakan salah satu barometer pembangunan bagi seluruh provinsi di Indonesia dalam segala hal, sekaligus menjadi daerah yang tepat untuk berinvestasi," ungkap Khofifah.
Khofifah menerangkan, di sektor industri Pemerintah Provinsi Jawa Timur saat ini tengah fokus pada upaya membuka poros-poros industri baru di sejumlah wilayah potensial di antaranya di sisi barat dan selatan Jawa Timur, termasuk di antaranya Pulau Madura.
Pembukaan poros baru industri ini bagian dari upaya pemerataan ekonomi Jatim yang selama ini mayoritas berputar di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuran, dan Gresik.
Menurut Khofifah, sektor industri kimia dasar, seperti industri semen, farmasi, bahan makanan, serta petro kimia sangat berpotensi dikembangkan dengan dukungan investasi asing.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur, lanjut Khofifah, cukup menggembirakan. Ekonomi Jawa Timur tahun 2018 (y-o-y) tumbuh sebesar 5,50 persen, dengan laju inflasi mencapai 2,86 persen (y-o-y). Sedangkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur semester 1 tahun 2019 (y-o-y) sebesar 5,64 persen, dan laju inflasi mencapai angka 2,36 persen (y-o-y).
Sedangkan PDRB komulatif Jawa Timur tahun 2018 sebesar Rp. 2.189,783 triliun. Tiga sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB adalah bidang usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 7,63 persen, jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 7,61 persen, serta industri pengolahan sebesar 7,55 persen.
Adapun PDRB komulatif Jawa Timur semester 1 tahun 2019 sebesar Rp. 1.147,226 triliun. Tiga sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB adalah bidang usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 7,59 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 7,39 persen, diikuti industri pengolahan sebesar 7,05 persen.