​Khofifah Resmikan OPOP Training Center, 30 Pesantren Siap Jadi Pilot Project Program OPOP

​Khofifah Resmikan OPOP Training Center, 30 Pesantren Siap Jadi Pilot Project Program OPOP

Bahkan mantan Menteri Sosial ini menyebut bahwa produk antar pesantren yang memiliki kemiripan jika digabungkan akan memiliki jumlah yang besar dan memenuhi pasar, berpotensi masuk ke wilayah market place yang ada. Seperti Bukalapak maupun Alibaba, misalnya. Tentunya jika kualitas dan kuantitas produknya mencukupi.

"Cuma banyak mereka yang tidak mendapatkan pendampingan yang komprehensif. Mulai desain produknya, kualitas produknya, jejaring marketnya. Inilah pentingnya OPOP," kata Khofifah.

Maka dari itu, untuk mengembangkan produk pesantren ini butuh adanya RnD. Sebab hari ini dikatakan Khofifah kita tidak bisa berbicara daya saing tanpa adanya RnD. Padahal RnD tentunya membutuhkan biaya yang mahal.

"Tapi kalau bersambung dengan Perguruan Tinggi yang memang punya lembaga riset dan pengembangan, maka OPOP Training Center memang harus di perguruan tinggi. Kalau di perguruan tinggi maka kita bisa memberikan pelatihan, pendampingan sampai membangunkan jejaring agar bisa dipasarkan ke skala yang lebih luas. Oleh karena itu saya menyampaikan terimakasih kepada UNUSA yang dengan cepat merespon OPOP melalui pelembagaan Training Center," pungkasnya.

Sementra itu Profesor M Nuh yang merupakan koordinator untuk OPOP Training Center ini mengatakan kini sudah ditunjuk 30 pesantren dari seluruh wilayah Jawa Timur untuk didampingi di OPOP Training Center. Mereka adalah pesantren yang para santrinya sudah memiliki embrio produk. Mulai produk bidang fashion, makanan, bahan olahan, dan juga misalnya yang software dan juga start up.

"Kita akan petakan berdasarkan produknya. Mereka akan dikelompokkan berdasarkan kecocokannya dan diberi pelatihan dan pendampingan. Karena kan teknik pengembangannya nggak bisa dipukul rata," ucap M Nuh yang juga mantan Menteri Pendidikan ini.

Lebih lanjut OPOP Training Center juga sudah menyiapkan captive market yang potensial untuk melemparkan produk produk unggulan output dari OPOP. Mereka tersebar di jaringan market perusahaan ternama di Indonesia.

"Yang dikembangkan di sini nanti bukan hanya produk yang tangible atau tampak wujudnya saja lho. Tapi produk produk yang non tangible juga kita kembangkan. Seperti sotfware dan lain-lain," ucap M Nuh. (*/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO