KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Selama masa Lebaran lalu, terjadi kemacetan di sejumlah titik Kota Kediri. Masyarakat pun mulai mengeluhkan terjadinya kemacetan di mana-mana. Bahkan, bukan saat lebaran saja, pada jam-jam tertentu, atau hari Sabtu, terutama sering terjadi penumpukan kendaraan saat melintas di jembatan Bandar Ngalim Kota Kediri.
Banyaknya keluhan kemacetan itu dirasakan Ketua DPRD Kota Kediri Kholifi Yunon. Ia mengungkapkan sering mendapat keluhan tentang kemacetan kota yang tidak kunjung terselesaikan saat lebaran beberapa waktu lalu. Kemacetan ini dinilai akan menjadi penghambat atas perkembangan ekonomi warga yang mulai bergeser yang bertumpu pada sektor industri, perdagangan, dan jasa.
BACA JUGA:
- Semarak Ramadan, DWP UP Dispendik Kota Kediri Berbagi ke 180 Anak Yatim dan 231 Dhuafa
- PJ Wali Kota Kediri Tinjau Animo Masyarakat di Hari Terakhir OPM
- Pj Wali Kota Kediri Pastikan Pengendalian Harga saat OPM di Kelurahan Pocanan
- Antisipasi Daging Sapi Glonggong dan DKPP Kota Kediri Lakukan Sidak di Pasar Setono Betek
Kholifi Yunon mengakui kemacetan tidak hanya pada saat lebaran. Pada hari-hari biasa pun jalanan di Kota Kediri sudah mulai tidak nyaman akibat kemacetan. Rekayasa jalan yang diterapkan untuk mengurai kemacetan hanya bersifat sementara.
“Ini berpengaruh pada suasana psikologis bagi pengunjung Kota Kediri. Siapa pun pasti tidak nyaman dengan kemacetan walaupun itu menggunakan mobil mewah sekalipun. Dan ini kaitannya dengan masa depan Kediri. Kalau tidak segera diatasi, orang akan malas berkunjung ke Kota Kediri,” kata Yunan dengan nada serius.
Menurutnya, warga Kota Kediri kini dalam masa transisi dengan menyandarkan ekonominya dari sektor agraris ke sektor industri perdagangan dan jasa. Karena dari sektor inilah yang mampu menopang kehidupan ekonomi warga Kota Kediri. "Dalam hitung-hitungan kami, sektor pertanian tidak lagi bisa dikembangkan di Kota Kediri," terangnya.
Ini artinya, kata Yunon, segala upaya kebijakan pemerintah harus diarahkan untuk menyongsong agar Kota Kediri menjadi kota yang nyaman dari segi hunian maupun usaha. Sebab jika hanya rekayasa jalan untuk menyelesaikan persolan lalu lintas, hanya akan berlangsung 1-2 tahun saja.