SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Peringatan Hari Kartini yang jatuh pada hari ini menjadi momen refleksi tentang peran dan kekuatan perempuan di Indonesia.
Bagi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, nilai-nilai Kartini masa kini terus digeliatkan para perempuan dari seluruh lapisan elemen dalam status sosial ekonomi level apapun. Bahkan, menurut gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini, para ibu-ibu yang berjualan sayur di pasar, berjualan gorengan, para pejuang ekonomi keluarga, adalah sosok Kartini riil yang ada di sekitar kita saat ini.
BACA JUGA:
- Jenazah Kiai Roziqi Disalatkan di Masjid Akbar, Khofifah 3 Kali Minta Kesaksian Jemaah
- Masjid Tertua di China Tak Ditempati Salat, Kenapa? Laporan M Mas'ud Adnan dari Tiongkok (3)
- CEO BANGSAONLINE Dicegat Pramugari dan Petugas Imigrasi di Bandara Fuzhou, Laporan dari Tiongkok
- Anggota FKBS Raih Penghargaan Perempuan Berjasa dan Berprestasi Tingkat Jatim
Mereka yang tak kenal lelah setiap hari berjuang untuk bisa menghidupi keluarga, menjaga agar api di dapur terus mengepul dan menyisihkan penghasilannya guna memberikan pendidikan untuk para anak-anaknya adalah sosok nyata Kartini masa kini.
"Para perempuan, ibu-ibu yang tengah malam berjualan sayur, berjualan gorengan, berjualan ikan di pasar tradisional, yang sehabis subuh mereka sudah kembali ke rumah dengan memperoleh keuntungan dari hasil berdagang, mereka memiliki kontribusi yang sangat besar ketika mereka menyisihkan keuntungan yang sedikit itu untuk biaya pendidikan anak-anaknya. Mereka itu lah perempuan hebat tanpa suara yang sebenarnya penuh karya," kata Khofifah mengungkapkan tentang makna Hari Kartini, Minggu (21/4).
Mereka, Khofifah melanjutkan, adalah perempuan-perempuan yang memiliki kontribusi besar dalam pemberdayaan masyarakat bangsa dan negara.
"Para ibu-ibu itu juga adalah pahlawan seperti Kartini yang juga berjuang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang dimulai dari keluarga kecil yang mereka miliki. Terlebih saat ini sudah banyak perempuan yang masuk sektor ekonomi digital. Mereka bisa aktif berjualan namun cukup melalui gadget jadi tidak harus keluar rumah, sehingga fungsi ekonomi dan ketahanan keluarga bisa berjalan bersamaan," katanya.