Petrokimia Gresik Gelar Kelas Kreatif di Semarang

Petrokimia Gresik Gelar Kelas Kreatif di Semarang Kelas kreatif yang diadakan Petrokimia Gresik bekerja sama dengan Undip dan Udinus.

SEMARANG, BANGSAONLINE.com - PT Petrokimia Gresik (PG), anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), menggelar Kelas Kreatif di kampus Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Semarang, Sabtu (6/4). 

Kegiatan ini merupakan bagian dari program BUMN Goes to Campus (BGTC) dan menyasar generasi milenial kreatif di Jawa Tengah.

Manager Humas PG Muhammad Ihwan menyatakan, BGTC merupakan bentuk BUMN Hadir Untuk Negeri, sekaligus memperingati HUT Kementerian BUMN yang ke-21. "Kementerian BUMN melihat besarnya potensi generasi milenial dalam bidang industri kreatif. Melalui perusahaan BUMN, Kementerian BUMN menggelar program kelas kreatif yang dikemas secara ringan dan berbobot sebagai bentuk kontribusi perusahaan BUMN dalam mengembangkan potensi anak muda di berbagai daerah," ujar Ihwan.

Dalam pelaksanannya, lanjut Ihwan, PG menggandeng mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undip dan Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Udinus dengan melibatkan total lebih dari 350 anak muda.

Di kampus FISIP Undip, terdapat satu kelas dengan tema kegiatan "Kopi Gak Pakai Tapi" dengan narasumber Adik Yusub, roaster dari Robbery Coffee, serta Barista dari Jendela Coffee Brewers. 

Sedangkan di kampus Udinus, Kelas Kreatif mengambil tema "Creative Day: Millennial Start Your Creative Moment" dan membuka lima kelas, yaitu Kelas Kopi, Kelas Cokelat, Kelas Florist, Kelas Enceng Gondok, dan Kelas Mangrove. 

Adapun narasumbernya adalah Faried Sudrajat Headbar Semasa Kopi, Fenya Manager Gallerys Chocolate, Tenty Setyowati pemilik COFRE (Coup De Foundre), Team Bengok Craft, dan Cahyadi Adi pemilik Batik Mangrove.

"Keseluruhan narasumber adalah pelaku usaha industri kreatif yang telah berpengalaman dan sangat berkompeten di bidangnya. Mereka hadir untuk berbagi kisah sukses, motivasi, serta tips dan trik dalam menjalankan usaha kreatif," terang Ihwan. 

Ihwan menambahkan, untuk mengembangkan industri kreatif berbasis potensi daerah, maka dibutuhkan kreativitas yang perlu diasah sedini mungkin. Karena ekonomi kreatif merupakan salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi nasional, terlebih dengan dukungan e-commerce yang sudah sangat digemari oleh generasi milenial. 

"Maka ini adalah sebuah potensi besar yang perlu kita maksimalkan agar perekonomian daerah berjalan, membuka lapangan kerja, dan mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah," tutup Ihwan. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO