Wali Kota Abu Optimis Perekonomian di Kota Kediri akan Terus Melaju

Wali Kota Abu Optimis Perekonomian di Kota Kediri akan Terus Melaju ?Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat dialog bersama BI dan juga BPS Kota Kediri.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar optimis perekonomian di Kota Kediri akan terus melaju. Ini dilihat dari indikator ekonomi dan sosial Kota Kediri terus menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir. Inflasi rendah dan terkendali, stabilnya pertumbuhan, menurunnya angka kemiskinan, berkurangnya pengangguran terbuka dan meningkatnya investasi di Kota Kediri. 

Hal itu diungkapkan langsung oleh orang nomor satu di Kota Kediri ini dalam Sosialisasi Data Ekonomi dan Data Sosial Tahun 2018, Selasa (12/2), bertempat di Bank Indonesia.

Mas Abu, sapaan Wali Kota Kediri menjelaskan, tren positif tersebut terjadi karena kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Kota Kediri tepat sasaran. Dalam membuat kebijakan, Pemerintah Kota Kediri selalu menggunakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS). 

“Kita selalu menggunakan data dari BPS untuk membuat kebijakan. Seperti kebijakan untuk mengurangi kemiskinan, menekan gini ratio, meningkatkan IPM, pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang terkendali,” jelasnya.

Data-data dari BPS digunakan untuk mengembangkan Kota Kediri. Pemerintah Kota Kediri juga mengajak perbankan dan akademisi untuk mendorong perekonomian Kota Kediri melaju lebih kencang. Sehingga akan lebih menyejahterakan masyarakat di Kota Kediri.

Dalam sosialisasi ini, Abu juga memaparkan beberapa capaian indikator ekonomi di Kota Kediri. Di antaranya, PDRB (atas dasar harga berlaku) Kota Kediri pada tahun 2017 sebesar Rp 116,06 triliun atau meningkat Rp 9,67 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 106,39 triliun. Pertumbuhan ekonomi di Kota Kediri tanpa industri tembakau mencapai 7.02% atau meningkat sebesar 0,80% dari tahun sebelumnya sebesar 6,22%. Sementara untuk pertumbuhan ekonomi keselurahan, Kota Kediri berada diangka 5,14%. 

“Pertumbuhan di Kota Kediri kita bagi dua, ada pertumbuhan ekonomi keseluruhan dan pertumbuhan ekonomi tanpa industri rokok. Ini dipisah karena pemerintah ingin mengambil kebijakan supaya masyarakat tidak bergantung pada industri rokok saja. Jadi harus ada usaha-usaha lain,” ujarnya.

Sedangkan, laju inflasi Kota Kediri tahun 2018 sebesar 1,97% (yoy) atau lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 3,44% (yoy). Bahkan inflasi Kota Kediri tahun 2018 terendah se-Jawa. “Kita punya pertumbuhan ekonomi 5,14% dan inflasi 1,97% bila dikurangi masih ada sisa 3,17. Itu adalah uang yang bisa ditabung ataupun diinvestasikan oleh masyarakat. Karena mereka punya spare” imbuh wali kota muda ini.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO