​Gubernur Jatim Launching Peletakan Batu Pertama Monumen Perjuangan TRIP

​Gubernur Jatim Launching Peletakan Batu Pertama Monumen Perjuangan TRIP Gubernur Jawa Timur, Soekarwo Melakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Monumen Perjuangan dan Tugu Mastrip di Depan Halaman Lapangan Golf Yani Jl. Gunung Sari, Surabaya. foto: Ist

Dalam laporannya, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono mengatakan, hubungan Jawa dengan Sunda diwarnai adanya ‘Pacaduan’ atau ‘Pamali’. Kondisi tersebut sebagai dampak konflik yang telah terjadi ratusan tahun lewat Perang Pasundan Bubat yang terjadi 661 tahun lalu. Intensitas kedua konflik tersebut hingga sekarang masih sangat terasa dampaknya.

“Bahkan, sejarawan ada yang menyebut sebagai dendam sejarah,” ujarnya.

Dihadapan undangan yang hadir terdiri dari veteran pejuang kemerdekaan mas trip, tokoh masyarakat Gunungsari dan Dinoyo DPRD Provinsi dan Kota Surabaya, Sekdaprov menyebut, peletakan batu pertama pembangunan Monumen Perjuangan Trip yang disebut Monumen Nyala Gunungsari ini akan diletakkan di depan Lapangan Yani golf. Hal ini sebagai bentuk penghargaan perjuangan para pahlawan kemerdekaan.

Perubahan Jalan Gunungsari menjadi Jalan Prabu Siliwangi sepanjang 500 meter di mulai dari traffic light pertigaan bumi marinir hingga pintu tol. Perubahan itu sesuai dengan kesepakatan Paguyuban Mastrip Jatim dan Pemprov Jatim. Sedangkan, untuk jalan dinoyo menjadi Jalan Sunda sepanjang 300 meter ditandai dengan adanya kesepakatan dengan jumlah warga sebanyak 44 kepala keluarga.

Perwakilan tokoh masyarakat, Suryuhadi mengkisahkan, pada saat ditunjuk menjadi Lembaga Permberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) telah berkoordinasi dengan pihak RT/RW dari seluruh Kelurahan Keputran untuk merapatkan barisan.

Dari koordinasi itu, diperoleh kesepakatan bersama bahwa Jalan Dinoyo sebagian dapat diganti dengan Jalan Sunda. Semua warga, saat itu menyetujui lewat aklamasi serta tanda tangan kesediaan.

“Pergantian nama jalan ini ditanda tangani oleh seluruh warga yang terdampak dan RT/RW seluruh Kelurahan Keputran. Jadi, dokumen publik dari warga bersama saat ini sudah komplit. Dan telah disetorkan kepada Ketua RW V kepada DPRD Tingkat II dan juga diserahkan kepada Bu Walikota Surabaya. Jadi bisa digaris bawahi, bahwa semua warga Dinoyo menyetujui perubahan menjadi Jalan Sunda,” tegasnya. (mdr/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO