Tolak Pendirian Pabrik Dolomit, Warga Paciran Lamongan Mengadu ke Dewan

Tolak Pendirian Pabrik Dolomit, Warga Paciran Lamongan Mengadu ke Dewan Ketua DPRD Debby Kurniawan dan Ketua Komisi D Ali Mahfudl saat menerima warga.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Belasan warga Dusun Jetak, Desa/Kecamatan Paciran Lamongan mendatangi kantor DPRD setempat, Kamis (25/10). Mereka yang mengatasnamakan perwakilan masyarakat yang terdampak pembangunan pabrik dolomit CV. Alam Hijau mengadu kepada wakil rakyat. Pasalnya, berdirinya pabrik tersebut dinilai sangat mengganggu masyarakat.

Nurul Huda, salah satu perwakilan warga, juga mengungkapkan bahwa lahan yang dibangun pabrik merupakan lahan produktif untuk pertanian. Selain itu, juga ada petani legen yang selama ini menggantungkan hidup di lahan tersebut, sebagai sumber penghidupan.

"Selain itu, juga mengganggu petani ternak yang selama ini sudah banyak berdiri di sekitar pabrik ini," jelasnya.

Di samping itu, kata Nurul Huda, masyarakat tidak dilibatkan dalam pembahasan akan dibangunnya pabrik ini. "Ini kan penelikungan, maka kami minta pembangunan pabrik ini dihentikan. Kalau ini tidak digubris, kami akan melakukan langkah penutupan sendiri," ujarnya saat diterima di ruang Ketua DPRD Lamongan, Debby Kurniawan, didampingi Ketua Komisi D, Ali Makhfudl.

Dalam kesempatan itu, Ali yang merupakan salah satu anggota dewan dari dapil lV menyambut baik langkah yang ditempuh warga Paciran.

"Jika pembangunan pabrik tersebut diteruskan, masyarakat secara umum sebagai pengguna jalan di sekitar pabrik sudah pasti akan terganggu. Belum ada pabrik saja sudah terganggu karena jalannya sempit, apalagi jika ada pabrik dengan armada pabrik yang pasti menggunakan armada besar (truk dan sejenisnya), pasti akan sangat menganggu," jelas Ali.

Sementara Ketua DPRD Lamongan Debby Kurniawan berjanji akan berkoordinasi dengan dinas terkait aduan warga tersebut. "Mudah-mudahan ada solusi yang terbaik," harapnya. (qom/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO