MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sekitar 1700 santri Pondok Pesantren Nurul Islam (nuril) Desa Jabon Tegal, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto menggelar upacara Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2018.
Dalam kesempatan tersebut, Komandan Kodim 0815 Mojokerto Letnan Kolonel Kavaleri Hermawan Weharima bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup).
BACA JUGA:
- Pecah Ban, Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto
- 7 Parpol Merapat ke Gus Barra, Bupati Ikfina Terancam Gagal Maju Pilbup Mojokerto
- Jalin Kebersamaan, Gus Barra Dampingi Kiai Asep Sambut Hangat Silaturahmi Kapolres Mojokerto
- Bukber Bareng Relawan Bekisar Kemlagi dan Gedeg, Gus Barra Ajak Kuatkan 2 Hal ini
Ketika ditemui, pengasuh ponpes Nurul Islam K.H. Dr. Ahmad Siddig, S.E, M.M menjelaskan bahwa di hari santri nasional ini sedikitnya memberikan dua keinginan, yang pertama pesantren dan santrinya mempunyai andil besar dalam mendirikan NKRI.
“Yang kedua adalah menunjukan kepada masyarakat bahwa santri tidak hanya dibekali dengan ilmu agama saja tetapi juga telah dibekali dengan ilmu sesuai kopetensi keahlian di masyarakat,” terangnya, Rabu (24/10).
Seperti diketahui, resolusi jihad yang telah disampaikan KH. Hasim Asyari pada 22 Oktober 1945 haruslah dapat diteladani yakni mengenai semangat juang yang dilakukan oleh para ulama dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
“Momen ini sangatlah tepat dalam memotivasi para santri dalam memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara sekaligus sebagai bentuk meneladani perjuangan para ulama,” pungkasnya. (sof/dur)
Dandim Mojokerto saat foto bersama para ulama. (sof)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News