​Peringati Hari Santri, Prabowo Napak Tilas Resolusi Jihad di Jatim

​Peringati Hari Santri, Prabowo Napak Tilas Resolusi Jihad di Jatim Anwar Sadad (2 dari kanan), Ketua Harian Badan Pemenangan Provinsi Prabowo-Sandi Jawa Timur. Foto: DIDI R/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Salahudin Uno akan mengisi peringatan di Jawa Timur. Keduanya bakal menjalani rangkaian kegiatan di Jawa Timur 21-22 Oktober mendatang. Salah satunya adalah melakukan ikhtiar untuk mengingat kembali sejarah Resolusi Jihad para ulama ketika perjuangan Oktober tahun 1945 lalu.

Anwar Sadad, Ketua Harian Badan Pemenangan Provinsi Prabowo-Sandi Jawa Timur mengungkapkan, agenda besar Prabowo dan Sandiaga di Jawa Timur adalah melakukan perjalanan di rute yang dilalui Resolusi Jihad.

“Bertepatan hari Santri 22 Oktober, pada hari itu Pak Prabowo dan Mas Sandi insya Allah akan ke Jawa Timur melakukan napak tilas ke Jombang, Mojokerto dan berakhir di Tugu Pahlawan Surabaya,” ungkap Anwar Sadad, Kamis (18/10).

Ditambahkannya, kegiatan Resolusi Jihad yang digagas oleh Capres nomer urut 02 ini dimulai dari Lapangan di Kompleks Ponpes Tebuireng, Jombang dengan menggelar Apel Akbar pada 22 Oktober 2018. Giat ini mirip dengan sejarah Resolusi Jihad yang digagas KH Hasyim Asy’ari 73 tahun yang lalu. Di mana setelah ada seruan Jihad dari Mbah Hasyim, masyarakat dari Jombang, terutama santri dan ulama bahu membahu mengusir penjajah kolonial Inggris dan Jepang di Surabaya dengan berjalan bersama sepanjang 93 km.

“Tepat pada 22 Oktober 1945, Resolusi Jihad membakar semangat seluruh lapisan rakyat hingga pemimpin di Jawa Timur terutama di Surabaya, sehingga dengan tegas mereka berani menolak kehadiran Sekutu yang sudah mendapat ijin dari pemerintah pusat di Jakarta,” ceritanya.

Prabowo-Sandi, kata Sadad, ingin merasakan langsung heroisme perjuangan para ulama NU tersebut dengan melakukan hal yang sama. Dalam bentuk napak tilas perjuangan dari Jombang ke Surabaya.

Lihat juga video 'Soal Anggaran Menhan untuk Alutsista Rp 1.700 Triliun, Ini Komentar Kiai Asep':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO