Perwakilan Warga Desa Rahayu Pertanyakan Kelanjutan Monitoring Dampak Flare Lapangan Mudi

Perwakilan Warga Desa Rahayu Pertanyakan Kelanjutan Monitoring Dampak Flare Lapangan Mudi Warga sempat memblokir akses pintu masuk karena tak ditemui manajemen.

"Pembuktian harus segera dilakukan, karena pantauan yang dilakukan DLH waktu itu ditunda secara sepihak. Warga penasaran soal dampak flare. Jika melihat hasil ukur bising, wilayah terdampak mencakup hingga radius 50 meter," imbuhnya.

Sementara Tarmiji mengatakan, jika sudah ada pembahasan internal manajemen terkait dampak lingkungan adanya flare tersebut. Hasil pembahasan internal tersebut rutin dilaporkan ke DLH dan kementerian terkait di tiap bulannya.

"Sudah ada pembicaraan terkait hal ini, namun kami belum bisa memastikan kapan itu akan direalisasikan," kilah Tarmiji.

Ia menjelaskan bahwa hasil pertemuan dengan perwakilan warga itu nantinya juga akan disampaikan kepada manajemen untuk segera ditindak lanjuti oleh bagian Health Safety Environment (HSE). "Jika sudah ada jadwal dari bagian HSE, kami akan segera mengirim surat ke DLH dan Pemdes untuk meminta perwakilan pendamping," tegasnya.

Sebelum meninggalkan area pabrik, warga mengapresiasi langkah manajemen yang menerima aspirasi mereka dengan bersedia menemui warga. Namun, warga mengultimatum dengan memberi tenggang waktu seminggu untuk perusahaan melakukan koordinasi dan menuntaskan kasus tersebut.

"Kami tidak akan segan-segan melakukan aksi serupa jika pihak menejemen plin-plan dengan janjinya," tegas Solikin.

"Jika jangka waktu itu perusahaan tidak mampu menepati, kami akan melakukan aksi serupa dengan masa yang lebih besar. Mengingat pengalaman tahun sebelumnya, pihak perusahaan plin-plan dalam mengambil sikap. Selama ini kami merasa tidak ada tindakan nyata. Kami tidak akan pernah berhenti, jika tuntutan kami tidak ditindaklanjuti," pungkasnya. (gun/rev) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO