BPBD Gresik Minta Kades Proaktif Laporkan Kekeringan

BPBD Gresik Minta Kades Proaktif Laporkan Kekeringan Petugas BPBD Gresik ketika mengisi ember dan bak yang sudah disiapkan warga di salah desa yang dilanda kekeringan. foto: SYUHUD A/BANGSAOLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Musim kemarau panjang membuat sejumlah desa di Kabupaten Gresik mengalami kekeringan kritis. Setidaknya, hingga bulan September ini ada 26 desa dan 60 dusun yang tersebar di 6 kecamatan mengalami kekeringan kritis.

Keenam kecamatan tersebut, yakni Duduksampeyan, Cerme, Balongpanggang, Benjeng, Kedamean, dan Sidayu.

Informasi ini disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Tarso Sagito kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (14/9/2018).

Tarso mengungkapkan jumlah desa maupun dusun yang mengalami kekeringan diperkirakan akan bertambah. Hal ini disebabkan musim kemarau diperkirakan akan berjalan lebih lama hingga bulan Oktober, bahkan November. Karena itu, Tarso meminta kepada Camat dan Kepala Desa (Kades) agar lebih proaktif melaporkan desa atau dusun di wilayah mereka yang dilanda kekeringan.

"Ini dilakukan agar kami mudah dan cepat dalam pengiriman bantuan air ke daerah terdampak," terang mantan kepala Dinas Pertanahan (DP) ini.

Tarso mengaku sejauh ini BPBD terus intens melakukan dropping air bersih ke daerah terdampak. Namun, ia mengakui dropping air tersebut tak berjalan maksimal lantaran terkendala armada. Sehingga, cakupan penyaluran air belum bisa menyeluruh ke desa/dusun terdampak.

"Kami cuma punya tiga armada truk tangki. Setiap hari rata-rata cuma 6 desa yang bisa kami droping air," ungkapnya.

Namun, Tarso menyatakan dirinya sudah melapor kepada Bupati Sambari dan DPRD terkait prediksi prediksi kemarau yang akan berjalan lebih panjang itu.

"Pada P-APBD tahun 2018 kami dapat tambahan anggaran Rp 150 juta untuk bantuan air bersih," terang salah pejabat yang digadang jadi Sekkab menggantikan Kng. Djoko Sulistiohadi ini.

Ke depannya, Tarso menambahkan, BPBD akan terus melakukan upaya agar bantuan air bersih bisa mencakup lebih banyak desa. "Saat ini BPBD tengah penjajakan kerja sama dropping air dengan pengusaha air tangkian. Selain biaya lebih murah, daerah yang mendapatkan bantuan lebih banyak karena banyaknya armada yang tersedia," pungkasnya. (hud/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO