Periksa Petugas Tera, Kejati Kaji Manipulasi Retribusi Tera SPBU

SURABAYA (bangsaonline) - Penyelidikan dugaan manipulasi tera Stasiun Bahan Bakar Umum () mulai mengarah pada dugaan penyimpangan retribusi. Diduga, tera sengaja dipola untuk memperkecil besaran tera yang harus dibayar pemilik ke negara.

Kepala Seksi Penyidikan (Kasidik) Pidana Khusus Kejati Jatim, Mohammad Rohmadi, mengatakan, penyelidik sudah meminta keterangan enam petugas tera dari tiga kantor UPTD Tera Metrologi. "Petugas yang diperiksa dari UPT Malang, Bojonegoro dan Surabaya," katanya, Kamis (10/9/2014).

Rohmadi menuturkan, petugas tera diminta keterangan terkait teknis pengecekan dan pengaturan tera di -. Keterangan mereka dikonfirmasikan pada keterangan pejabat UPTD Tera Metrologi sebelumnya. "Rinciannya nanti," jelas Kasidik asal Surabaya itu.

Dia mengakui, pihaknya juga menelisik dugaan penyimpangan retribusi tera yang diberlakukan di seluruh se-Jatim. Menurut Rohmadi, retribusi tera diatur di dalam Peraturan Daerah (Perda) Jatim. "Besaran retribusi tera mestinya sama, mengacu pada perda tersebut," tandas Rohmadi.

Rohmadi mengisyaratkan akan memanggil pejabat Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, dinas yang membawahi Balai Tera Metrologi. "Tapi sampai saat ini belum," ujarnya. "Nanti kalau sudah lengkap biar Kasipenkum yang ngasih penjelasan," imbuhnya.

Seperti diberitakan, sejak sebulan lalu Kejati Jatim memeriksa ratusan pemilik di Jatim, terkait dugaan manipulasi tera. Dugaan sementara, tera pompa mesin dipola sehingga mengurangi volume BBM yang dibeli konsumen. Akibatnya, konsumen dirugikan. Selain itu, permainan tera juga memengaruhi pada besaran retribusi tera yang wajib dibayar pemilik ke negara.

Rohmadi mengatakan, mulanya penyelidikan kasus ini hanya fokus pada peristiwa antrean BBM bersubsidi beberapa waktu lalu, yang terjadi akibat pembatasan BBM. Namun, itu bisa dikembangkan pada dugaan manipulasi tera tahun-tahun sebelumnya. "Kita dalami dulu data dan keterangan yang sudah dipegang," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO