Rute Tak Seperti Tahun Lalu, Pelaksanaan Gerak Jalan di Senori Semrawut

Rute Tak Seperti Tahun Lalu, Pelaksanaan Gerak Jalan di Senori Semrawut Peserta gerak jalan harus berhadap-hadapan dengan kendaraan di beberapa titik rute.

Apalagi jarak tempuh sejauh 9 Km serta di bawah terik panas sinar matahari siang hari membuat banyak peserta jatuh pingsan. Bahkan tak jarang peserta baris berbaris tersebut membuyarkan kelompok sebelum sampai tujuan finis yang telah ditentukan.

Data terhimpun dari petugas kesehatan, ada tiga peserta jatuh pingsan. "Ya mas, ada 3 peserta gerak jalan pingsan," jawab petugas kesehatan dari Puskesmas saat dihubungi BANGSAONLINE.com.

Di sisi lain, dialihkannya jalur gerak jalan ini juga berdampak pada ekonomi para pedagang asongan, seperti yang disampaikan David Rosadi. Penjual es dan pentol ini mengaku mengalami penurunan omzet. Jika tahun-tahun sebelumnya bisa mendapat Rp 200 ribu hingga 400 ribu, namun di tahun ini mentok hanya di kisaran Rp 200 ribu. Itu pun harus keliling dari satu lokasi ke lokasi lainnya karena di titik start/finish tidak seramai sebelumnya.

"Tahun lalu saya cukup standby di lapangan Sendang, dagangan laris sendiri. Untuk tahun ini (2018) gerak jalan rutenya dipindah jadi sepi keramaian karena banyak jalan persawahan. Tentunya hal ini berdampak sekali bagi padagang," bebernya.

Tidak hanya itu, barisan pun tidak tertib. Peserta terkesan dibiarkan asal-asalan berbaris di pinggir jalan serta tidak sesuai nomor urut.

Sementara pelaksana kegiatan gerak jalan belum bisa dikonfirmasi terkait keluhan dan dampak dialihkannya rute gerak jalan tersebut. (ahm/ian) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO