"Sementara duet Gus Ipul-Puti, sebanyak 46,4 persen responden menyatakan program keduanya realistis untuk dilaksanakan, 30,4 persen menyatakan tidak realistis, dan sisanya menyatakan tidak tahu. Artinya penerimaan publik terhadap program Gus Ipul-Puti lebih bagus dibanding Khofifah-Emil," tandas Putu.
Menurut Putu, hal itu terkait dengan skema program Gus Ipul-Puti yang lebih simpel dan langsung menjawab masalah di lapangan.
"Berbeda dengan Khofifah-Emil yang mungkin secara retorika bagus, namun justru tidak dipahami dengan baik oleh publik karena dinilai mengawang-awang dan cenderung teoretis,” terangnya.
Putu mengingatkan, meski saat ini Gus Ipul-Puti unggul, masih ada sisa waktu sekitar satu bulan ke depan yang bisa dimanfaatkan oleh masing-masing kandidat. Momentum Ramadan dan Lebaran menjadi krusial sebagai titik tentu kemenangan
“Praktis pasca-Lebaran masyarakat sibuk dengan aktivitas keluarganya masing-masing, apalagi ada libur bersama yang lumayan panjang. Jadi strategi kedua kandidat selama Ramadan hingga Lebaran ini akan sangat menentukan,” ujarnya.
Survei tersebut digelar 12-19 Mei 2018 di 38 kabupaten/kota seluruh Jatim dengan jumlah responden 800 orang. Survei ini memiliki margin of error 2 persen dengan tingkat kepercayaan 98 persen. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News