Warung Pondok Salak Bojonegoro, Jujukan Pejabat se-Indonesia

Warung Pondok Salak Bojonegoro, Jujukan Pejabat se-Indonesia Eko Matkhoiri. Kecil orangnya, besar jalan rezekinya. Bersama Bupati Bojonegoro dan pejabat. foto: istimewa

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Eko Matkhoiri (36) mampu meraih omzet Rp 4 – 5 juta per hari dari Warung Pondok Salak miliknya. Bahkan, warung ini menjadi langganan para pejabat se-Indonesia, yang sedang berkunjung ke Bojonegoro.

Berawal dari kesukaannya nongkrong di warung, muncullah ide untuk membuat warung yang berbeda dari yang lainya. Awalnya Eko tidak mempunyai modal sama sekali untuk membuat warungnya. Sehingga ia harus pinjam sana-sini untuk membangun warungnya. Warung Pondok Salak sebuah warung makan yang terletak di ds Bendo Kec Kapas Kab Bojonegoro.

“Dulu saya tidak mempunyai modal sama sekali. Akhirnya pinjam uang 300 ribu untuk membuat warung. Dulu awanya tidak seperti ini, hanya seadanya jualan es dan juga makanannya hanya sambel terong dan tempe,“ Tutur Eko pada wawancara Jumat (23/02).

Dengan berbekal pengalaman dan juga keyakinannya, Eko bisa membuat warungnya bisa dikenal oleh masyarakat luas, sampai para pejabat seperti Bupati Bojonegoro pun sering mampir ke warungnya. Eko mengaku hanya lulusan SMP. Meskipun hanya berijazah SMP ia bersyukur bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain. Usahanya dimulai 8 tahun yang lalu. Berawal dari merantau di berbagi tempat di Indonesia, terakhir kali di Bontang.

Pohon salak yang menjadi ikon di warungnya adalah peninggalan dari kakeknya yang sudah berumur puluhan tahun. Ia lanjutkan untuk merawat pohon salak ini sehingga bisa menjadi ikon untuk warungnya. Dengan uang Rp 100 ribu, ia membeli alang-alang untuk pondoknya untuk pertama kali.

Sekarang ia mempunyai menu andalan di warungnya yaitu Gurami, belut dan juga ayam. Setiap harinya ia bisa menghabiskan sekitar 40 sampai 50 kg per harinya. Setiap hari libur bisa menghabiskan sekitar 80 ekor ayam setiap harinya. Untuk gurami bisa mencapai 135 ekor per hari.

“Saya tidak mempunyai cara pemasaran khusus. Dulu berawal dari teman yang punya Hp bb (blackberry) makan di warung saya dan memotretnya dan di unggah di bbm. Setelah itu banyak yang tanya dimana tempatnya. Mulai dari situlah banyak yang datang,” tutur Eko pada Jumat (23/02).

Sumber: *Dhian Bintariana

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO