SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Pipit Triasari (19) Januari lalu membawa pulang medali emas dalam kejuaraan silat ITS Cup. Menurutnya, perempuan tak hanya cantik, tapi juga harus kuat.
Mahasiswa program studi Pendidikan Tata Busana ini mengaku belajar pencak silat sejak ia masih duduk di bangku SMP. Bermula dari ketertarikannya akan ekskul yang saat itu baru dibuka di sekolahnya, ia mendaftarkan diri sebagai anggota.
BACA JUGA:
- Polres Madiun Tetap Pantau dan Ciptakan Kondusifitas Usai Pembongkaran Tugu Silat
- Tugu Perguruan Silat di Wilayah Hukum Polres Kediri Kota Mulai Ditertibkan dengan Sukarela
- Gelar Muscabber, Pengda PPS Betako Merpati Putih Jatim Lantik 18 Ketua Cabang Sekaligus
- Ribuan Pesilat Ikuti Pasuruan Martial Art Championship, Bupati: Saya Bangga, Junjung Sportivitas
“Orang tua sangat mendukung. Awalnya banyak kendala baik dari diri saya sendiri atau latihan fisik yang terlalu berat, tapi saya tetap lanjut karena saya sendiri ingin berprestasi di bidang ini,” ungkapnya.
Dalam kesehariannya menjadi mahasiswa tata busana, Pipit menyempatkan waktunya untuk terus berlatih silat. Ia mengaku sempat berhenti sesaat karena padatnya perkuliahan. Akan tetapi kembali eksis dengan mengikuti turnamen di ITS Cup V yang diadakan di kampus ITS dan telah berskala nasional. Ia menyingkirkan 500 pesaingnya dan pulang membawa emas.
“Saya sempat berhenti sebenarnya, karena tugas kuliah dan sebagainya. Karena itu sewaktu kuliah ini jadi penghargaan pertama saya setelah lama tidak ikut dalam turnamen,” tutur mahasiswa semester enam ini.
Pipit menuturkan bahwa prestasi yang didapatnya banyak pada masa SMP dan SMA. Misalnya, juara 1 beregu putri antar pelajar Unesa Cup tingkat nasional, dan juara 1 Smada cup kategori tanding se-Jatim.