​Gus Rommy, Ketua Umum PPP yang Piawai Petik Bass

​Gus Rommy, Ketua Umum PPP yang Piawai Petik Bass Rommy saat tampil memetik bass dalam satu kesempatan. Foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dunia politik identik dengan dunia yang keras, bahkan kejam. Tak jarang persaingan dalam dunia politik tak mengenal kawan dan lawan. Para politisi pun dikenal sebagai figur yang keras dan kaku. Namun, hal itu tak berlaku bagi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (), Muhammad . Ia tak melulu serius, terkadang tampil santai dan lepas.

Orang nomor satu di yang dikenal dengan panggilan akrab Gus Rommy itu selain dikenal sebagai politisi yang piawai ternyata memiliki hobi bermain musik. Saat ditemui di Surabaya belum lama ini, Rommy mengaku kemampuan bermain musik itu dimulai saat ia di Sekolah Menengah Atas (SMA). Saat SMA ia sudah didapuk memetik bass di grup band Bhinneka Svara IX yang berisikan teman-temannya di SMAN 1 Jogyakarta yang lulus tahun 1993.

"Ini band SMA yang saya bentuk tahun 1991 bersama teman-teman satu angkatan," katanya disela-sela Istighotsah menyambut pilkada serentak 2018 di Jawa Timur di halaman Gedung Astranawa, baru-baru ini.

Rommy melanjutkan ceritanya, setelah lulus SMA, ia masuk perguruan tinggi lantas berkarir, personel grup band itu pun tercerai berai. Mereka berkumpul jika ada event tertentu seperti reuni SMA. Rommy, demikian panggilan akrabnya, setiap dua pekan sekali masih menyempatkan waktu bermusik bersama teman-temannya semasa SMA.

Rommy merasakan manfaat bermain band, bukan hanya merelaksasi diri namun juga menghibur orang lain. Selain itu juga untuk menyeimbangkan otak kanan dan kiri, agar tidak hanya berkutat di bidang politik tetapi ada olah rasa dan seni.

"Manfaat musik itu menyatukan. Karena musik itu bahasa universal dan bisa dinikmati oleh siapapun," ucap putera KH. Prof. Tolchah Mansoer, Rais Syuriah PBNU 1984-1986, tersebut.

Ditambahkannya, bermusik mampu membuat dirinya lebih ringan dalam menghadapi berbagai masalah. "Membuat kita lebih rileks dalam menghadapi persoalan sehingga tidak ada beban yang dirasa berat," paparnya.

Dalam pandangannnya, musik bisa mempersatukan semua pihak, "Musik itu bahasa universal dan dia tidak mengenal agama, tidak mengenal suku dan bisa dinikmati siapapun," ungkapnya.

Beberapa waktu lalu, grup bandnya sempat pentas di acara Lustrum XII SMA 1 Yogyakarta di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, Jumat (15/12/2017). Dalam rangkaian peringatan Hari Lahir ke-45 Partai Persatuan Pembangunan se-Indonesia, ia juga tampil bersama bandnya di hadapan belasan ribu massa di halaman kantor DPRD Sumsel, Palembang (28/1) dan lapangan Tegalega, Bandung (11/2).

Ia memetik bass dan melantunkan lagu-lagu 1990-an macam Yogyakarta, Tomat, hingga lagu kids jaman now, Akad, dari grup band Payung Teduh.

“Saya memang pemain band sejak SMA, saya pegang bass,” pungkas keluarga besar Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang itu.

Sebelum tampil, ia bersama empat personilnya, yakni Heru Sukrisna, Jatmiko Suparmadi, Alfred Bertrand David Dodu dan Marsia Rusfianti rutin berlatih di Jakarta. “Seminggu dua kali kita latihan di studio di rumah saya sendiri. Kebetulan kebanyakan dari kami berkarir di Jakarta,” cetusnya.

“Sebelum tampil ini kami memang masih sering kontak dan akhirnya dapat tawaran main, ya kami iyakan saja. Di sela kesibukan biasanya tetap saya sempatkan main musik, asyik bisa menghibur bersama kawan-kawan lama,” tuturnya.

“Di SMAN 1 Jogja, setiap angkatan diwajibkan menggunakan nama band official Bhineka Svara dan saya angkatan ke-9. Karena personil ini formasi baru setelah kita terpisah 20 tahun lebih maka kita namakan Bhinneka Svara IX Reunion," terangnya.

Dalam beberapa kesempatan manggung terakhir, lagu yang dimainkan antara lain Gemilang (Krakatau), Fallen (Lauren Wood), Yogyakarta (Kla Project), Sahabat Sejati (Sheila on 7), Seperti yang Kuminta (Chrisye), Sempurna (Andra & The Blackbone), Nuansa Bening (Keenan Nasution), Akad (Payung Teduh), Galih dan Ratna (Chrisye), dan Tomat (Wali).

adalah salah satu siswa terbaik SMAN 1 Yogyakarta yang pernah meraih predikat Siswa Teladan tingkat Nasional pada 1992. Lulus SMA pada 1993, ia menamatkan Sarjana Teknik Fisika dan Magister Teknik Industri di ITB, Bandung.

Semasa SMA, ia pernah menjabat sebagai Ketua OSIS dan semasa mahasiswa menjadi Ketua Lembaga Kemahasiswaan Masjid Salman, ITB. Pernah tercatat sebagai dosen Teknik Fisika, UGM, Yogyakarta, sejak 2009 ia terpilih sebagai anggota DPR RI dan saat ini menjadi anggota Komisi Ekonomi dan Keuangan DPR RI sembari menekuni bisnis. (mdr/ian)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO