JAKARTA(BangsaOnline)Pernikahan artis Asmirandah dan Jonas Rivanno kini mencuat kembali. Ini setelah Habib Idrus, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Depok protes karena proses hukumnya yang terkesan dipetieskan. Padahal sudah sekitar 9 bulan lamanya kasus Jonas Rivanno terkait tudingan penistaan agama yang dilakukannya, bergulir di Polres Bogor.
BACA JUGA:
- Menghabisi Etnis Arab, Membela Etnis Tionghoa, Radikalisme tanpa Pengakuan
- Munarman, Eks Petinggi FPI Ditangkap Densus 88 Terkait Baiat Teroris
- Ancam Bunuh Mahfud MD, Kini Mastur Minta Maaf dan Mohon Diselesaikan di Luar Hukum
- Ingatkan Warga Terkait Larangan Penggunaan Simbol FPI serta Aktivitasnya, Sebar Maklumat Kapolri
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, FPI selaku pihak pelapor menilai kasus Jonas berjalan lamban.
Karena itu, Selasa (19/8), FPI berencana mengepung Polres Bogor untuk melakukan demo sekaligus mau minta pertanggungjawaban mengapa kasus Jonas tidak juga masuk ke persidangan.
"Besok sekitar pukul 11.00 kita akan datang ke Polres Bogor. Jonas kan sudah ditetapkan sebagai tersangka kok kasusnya seperti jalan di tempat," keluh Ketua FPI Depok, Habib Idrus, seperti dikutip Bintang Online, Senin (18/8).
Dilanjutkannya, informasi yang dia peroleh, berkas di Kejaksaan Bogor dikembalikan ke pihak kepolisian karena dianggap belum lengkap alis P 19.
"Makanya besok saya akan ke Polres Bogor untuk menanyakan kenapa kok katanya berkas dari kejaksaan dikembalikan ke kepolisian karena katanya masih kurang lengkap saksi ahli. Nah kami menduga ada permainan di situ," ungkapnya.
Yang menarik Habib Idrus mengaku mendapat curhat dari ibu Asmirandah. Menurut sang ibu, seperti dituturkan Habib Idrus, Amirandah hanya sekali pulang ke rumah untuk ketemu keluarga.
Wanita yang biasa disapa Andah itu pun dianggap telah lupa pada keluarganya demi mengejar cinta."Dia cuma sekali datang ke rumah. Pas lebaran kemarin dia juga tidak datang. Asmirandah memang sudah sangat keterlaluan," ungkapnya.
Salah satu curhat ibu Andah soal keinginannya agar Jonas dipenjara karena dinilai telah mempermainkan putrinya.