Mendiknas RI Larang Kampanye Sekolah Gratis Saat Pilkada

Mendiknas RI Larang Kampanye Sekolah Gratis Saat Pilkada Dr.HM. Sulthon, M.Pd, Kepala SMAN 8 Malang (jas hitam dan berdasi), saat menyaksikan penanda tanganan prasasti Pembangkit Listrik Tenaga Surya milik SMAN 8 Malang, oleh Mendiknas RI Muhajir Effendi, Selasa (30/1), di halaman belakang sekolah. Foto: Iwan Irawan/BANGSAONLINE

KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) RI Prof. Dr. Muhajir Effendi menggelar kunjungam ke Kota Malang dalam rangka meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (solar cell) dan Laboratorium Pembelajaran Energi Surya milik SMAN 8, Selasa (30/1).

Selain meresmikan dua karya terbaik SMAN 8 Malang, Mendiknas RI juga memberikan pengarahan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur maupun Kota Malang. Ia menyinggung masalah guru dan sekolah di tanah air yang dinilainya saat ini masih tertinggal.

Menurutnya, tahun 2018 merupakan tahun banyaknya guru ASN pensiun, sekolah rusak. "Belum lagi 760 ribu guru honorer yang melekat di sekolah negeri butuh diangkat sebagai ASN," ujar Mendiknas RI.

Dalam kesempatan itu, Muhajir juga mengimbau agar Kepala daerah tidak mengampanyekan pendidikan gratis. "Sekolah jika ingin maju, tidak ada namanya sekolah gratis. Jika ingin gratis silakan memakai dana pribadinya sendiri (Kepala Daerah). Sepanjang masih menggunakan APBD, itu namanya biaya bantuan operasional sekolah, bukan gratis," tegasnya.

Saat ini masih ada 90 ribu sekolah di tanah air belum memiliki jaringan listrik dan internet, sehingga pekerjaan rumah kita masih sangat banyak. "Kita harus jujur dan jangan pura-pura sudah maju, padahal masih tertinggal, tentunya tidak boleh tersinggung," pungkasnya. (iwa/thu/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO