​Jalur Penghubung Kampak-Munjungan Trenggalek Lumpuh Total Akibat Tanah Longsor

​Jalur Penghubung Kampak-Munjungan Trenggalek Lumpuh Total Akibat Tanah Longsor Tampak longsoran tanah sepanjang sekitar 300 meter menutupi jalur utama Kampak-Munjungan Trenggalek, Selasa (23/1).

TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Bencana tanah longsor kembali terjadi di Kabupaten Trenggalek. Kali ini terjadi di jalur utama Kampak-Munjungan yang tidak bisa dilalui akibat material longsor yang menutupi badan jalan sepanjang kurang lebih 300 meter.

Wakil Administratur Perhutani Kediri Selatan Andy Iswindarto menyatakan, penyebab terjadinya longsoran itu karena jenis tanah dan batuan yang berada di lokasi tersebut mudah rapuh. Apabila terkena air hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan terjadinya retakan tanah. Hal itu berdasarkan kajian dari Tim Geologi UGM yang didatangkan oleh Pemkab Trenggalek.

"Jadi sebulan yang lalu kami beserta Muspika Kampak telah mendeteksi adanya retakan tanah di lokasi bencana ini. Saat itu kami sudah memasang tanda - tanda dan rambu - rambu peringatan di lokasi tersebut," ungkapnya, Selasa (23/1).

Menurut Andy, penyebab terjadinya longsor kali ini karena sebelumnya hujan terjadi dengan intensitas yang cukup tinggi selama tiga hari di kawasan itu. Sehingga air hujan masuk ke dalam sela-sela retakan, yang pada gilirannya terjadilah kegemburan tanah dan dampaknya terjadilah longsoran.

Dijelaskannya, lokasi bencana tanah longsor itu masuk ke dalam wilayah Perum Perhutani RPH Kampak Utara BKPH Kampak tepatnya di petak 146 d dengan vegetasi didominasi pohon pinus tahun tanam 1972, sengon, jabon, dan jenis pohon lainnya.

Hingga saat ini, belum ada laporan tentang adanya korban jiwa akibat longsor yang menyebabkan kerusakan hutan seluas empat hektar itu. Terlebih, lokasi bencana jauh dari permukiman warga.

Terkait kerugian akibat bencana tanah longsor itu, Andy menyampaikan bahwa pihaknya belum bisa melakukan penghitungan materiil. Kendati demikian bisa dipastikan ratusan tegakan pohon pinus, sengon, jabon, dan jenis lainnya di kawasan tersebut hancur bersama material longsor. (man/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO