”Anak saya kerasan di Maroko. Sudah dua tahun tak pulang. Sekarang mau meneruskan S-2 di Maroko,” tuturnya kepada bangsaonline.com di Banyuwangi.
Menurut Kiai Asep, santri dan alumni Pesantren Amanatul Ummah di Banyuwangi mencapai ribuan. ”Ada sekitar 2000-an,” ungkapnya.
Para wali santri Amanatul Ummah di Banyuwangi sangat loyal. Apalagi mereka banyak dari kelas ekonomi menengah ke atas. Bahkan ada wali santri yang punya 3 hotel. Kebetulan belum lama ini Kiai Asep menggelar diklat untuk pemenangan Khofifah yang diikuti ratusan peserta di Banyuwangi.
”Acara ini juga dibantu wali santri. Kalau saya ada acara di Banyuwangi mereka pasti memfasilitasi. Seperti sekarang ini memreka menyiapkan hotel, konsumsi dan trasportasi sampai ratusan juta,” katanya.
Kiai Asep sendiri mengaku banyak memiliki tanah di Banyuwangi. ”Ada juga kebun kelapa. Tapi saya suruh tangani wali santri. Hasilnya saya berikan mereka,” katanya. Rencananya, salah satu bidang tanah milik Kiai Asep di Banyuwangi mau dibangun Gedung Amanatul Ummah untuk acara-acara pertemuan dan penginapan. (bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News