Gara-gara Televisi Hitam Putih, Khofifah Jadi Menteri

Gara-gara Televisi Hitam Putih, Khofifah Jadi Menteri

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Ini cerita lain dari sosok Menteri Sosial, Indar parawansa. Gara-gara televisi hitam putih, dia bisa menjadi pejabat, bahkan dua kali dipercaya dua presiden berbeda, Gus Dur dan Jokowi, sebagai menteri.

"Dulu saya tidak pernah punya cita-cita menjadi menteri," kata di hadapan santri-santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Tarbiyatut Tholabah asuhan KH M Nasrullah Baqir di Keranji, Paciran, Lamongan, Sabtu (30/12).

Tapi ketika melihat televisi, waktu itu masih hitam putih, tutur, ada sebuah tayangan yang memperlihatkan ka'bah sedang dicuci dan ada orang yang diperbolehkan masuk ke dalamnya.

"Lalu saya tanya ke bu guru saya: Siapa itu orang yang boleh masuk ke dalam ka'bah? Kata bu guru saya: Wah itu harus jadi pejabat. Terus saya berdoalah supaya menjadi pejabat supaya bisa masuk ka'bah," papar yang datang tanpa ajudan dan pengawalan dengan berkendara mobil pribadi.

Sejak itu proses kehidupan terus berjalan dan pada umur 22 tahun sudah menjadi anggota DPR RI. "Ada yang pingin menjadi anggota DPR?" tanya yang disambut koor santri-santriwati, "Adaa..!! Pingin.!!"

Kalau ingin menjadi anggota DPR, kata, maka harus diniatkan untuk menjaga agama dan mengatur negara. "Kenapa menjaga agama? "Kalau DPR-nya tidak ngerti agama, nanti apa-apa bisa lolos karena tak ada takaran aturan yang menjadi dasar pengambilan keputusan," jelasnya.

Sebaliknya, kalau mengerti agama akan tahu mana yang boleh dan tidak menurut syariat. "Karena itu, alumni pesantren menjadi penting untuk mengambil keputusan dengan menjadi anggota DPR," tegasnya.

Apalagi, lanjut, dalam sejarah kepemimpinan negeri ini pernah dipimpin KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), seorang presiden yang santri, punya pondok pesantren, sekaligus kiai dhuriyah pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

Gus Dur, lanjut, juga sering menceritakan kehebatan dan keilmuan Kiai Baqir. "Kalau santri di sini memiliki guru yang hebat dan dikagumi Gus Dur, maka nyantrilah dengan khusyuk, mencari ilmu setinggi-tingginya. Mudah-mudahan bisa mengikuti jejaknya Kiai Baqir dan Gus Dur, bisa memiliki ilmu yang tinggi manfaat berkah," tutur.

Setelah sekitar satu jam berada di Ponpes Tarbiyatut Tholabah, yang didampingi Wakil Bupati Lamongan Kartika Hidayati kemudian melanjutkan perjalanan ke Ponpes Nurul Anwar asuhan KH Ali Imron dii Maduran, Laren, Lamongan. (*)

Sumber: *Biro Humas Kementerian Sosial RI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Marah Lagi! Mensos Risma Bentak-Bentak Pendamping PKH, ini Tanggapan Gubernur Gorontalo':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO