Sejumlah Proyek di Gresik Realisasinya Tak Maksimal, Rekanan Salahkan ULP

Sejumlah Proyek di Gresik Realisasinya Tak Maksimal, Rekanan Salahkan ULP Oedi Magiantonius.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Proyek-proyek besar hasil lelang yang ditangani Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa di Pemkab Gresik disorot sejumlah rekanan. Pasalnya sejumlah proyek tersebut di antaranya realisasinya tak maksimal, bahkan ada yang 'mangkrak'.

Menurut salah satu rekanan, gagalnya sejumlah proyek tersebut karena lelang yang digelar ULP terkesan asal-asalan. "ULP asal tunjuk rekanan tanpa melihat rekam jejaknya," tudingnya sembari meminta agar identitasnya tak dipublikasikan.

"Dalam menentukan pemenang lelang, ULP hanya berpedoman pada portofolio yang diupload saja. Sangat jarang sekali ULP cek and ricek faktual ke lokasi calon rekanan. Sehingga, ULP tidak tahu apakah rekanan yang dimenangkan itu punya kantor, punya pegawai profesional, maupun finansial cukup," ungkapnya.

Fakta ini, tambah sumber tersebut, membuat sejumlah pengguna jasa di lingkup Pemkab Gresik banyak yang kecewa. "Makanya saat ini rekanan yang benar-benar rekanan malas ikut lelang di ULP Gresik. Karena akhir-akhir ini pemenang lelang bukan rekanan professional," pungkasnya.

Dia kemudian mencontohkan proyek pengadaan meubeler di lingkup Dinas Pendidikan (Dispendik) pada tahun 2016. Proyek tersebut dimenangkan oleh PT. Aqsha Teguh Pratama dengan harga Rp 6,07 miliar dari pagu awal Rp 9,7 miliar.

"Proyek tersebut akhirnya gagal diselesaikan rekanan, dengan progres pekerjaaan tak sampai 50 persen. Sehingga, meubeler yang seharusnya bisa diserahkan ke masing-masing sekolah, khususnya sekolah di kepulauan Bawean, gagal diwujudkan. PT. Aqsha gagal menuntaskan pekerjaan tersebut karena tidak digarap dengan cara pabrikan, melainkan manual," paparnya.

Ia juga menyinggung lelang pengadaan kain seragam gratis bagi siswa SDN dan SMPN senilai Rp 5,3 miliar yang hingga kini belum terealisasi. "Kabarnya, pemenang lelang kabur setelah ditetapkan sebagai pemenang," kata sumber tersebut.

Terkait tudingan tersebut, Kepala ULP Pemkab Gresik Oedi Magiantonius yang dikonfirmasi BANGSAONLINE.com membantah bahwa pihaknya asal-asalan dalam menunjuk pemenang lelang.

"Tidak seperti itu boss, semua sudah ada prosedurnya dalam pelaksanaan lelang," katanya melalui aplikasi WhatsAppnya, Kamis (7/12/2017). (hud/ros/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO